Bebe milik Satria
°
Satria sudah berada diatas motornya, disebelahmya Raka juga duduk diatas motornya.
"Kali ini taruhan apa ya?"
"Otak gue lagi buntu nih! Gue lagi gak pengen apa-apa." jawab Satria tenang sambil membenarkan letak sarung tangannya.
Raka menyeringai, "Kalau gue yang lagi mau apa-apa gimana?"
"Mau apa lo?"
"Cewek lo!" jawab Raka santai sambil bersiul.
"Maksud lo siapa?" kali ini Satria sudah turun dari motornya dan menghampiri Raka.
"Bebe.."
Hap!
Nyaris saja satu tonjokan melayang pada wajah Raka, jika Raka tidak sigap.
"Aduh Mas, kaget aku!" ledek Raka sambil menurunkan tangan Satria.
Nafas Satria memburu, menatap Raka dengan raut ketidaksukaanm ia tidak mengerti kenapa rasanya begitu kesal?
"Jadi udah serius nih?" tanya Raka yang tidak dijawab oleh Satria, "Sat gue bersyukur banget kalau elo bisa serius dengan Bebe."
"Yuk.." ajak Satria mengabaikan perkataan Raka sambil berjalan kembali menuju motornya, ia memakai helm dan suara gerungan kedua motor itu saling bersahut sahutan.
Didepan sana jalan setapak bercampur lumpur sudah menanti mereka berdua, bersedia untuk digilas demi kesenangan dua orang remaja.
Satu jam berlalu, Raka tidak berhasil menyusul Satria. Raka akui Satria begitu lihai mengendarai motornya, menerjang jalan berbatu juga berlumpur yang sempat menyulitkan Raka.
Mereka berdua kini telah duduk disana satu saung yang memang sengaja mereka buat disalah satu hutan pinggiran kota. Baju mereka telah berganti namun celana mereka masih bercampur lumpur.
Mereka sama-sama diam, dulu bukan hanya mereka berdua yang ada disini, namun kali ini hanya mereka berdua saja yang tersisa, setelah masalah yang menyelimuti mereka setahun silam. Membuat persahabatan mereka terpecah belah dan menyisakan mereka berdua.
Belinda Azzahra
Mas
Mas lagi apa si?
Mas
Mas
Aku kok gabut gini
Jadi tadi hujan lebat
Aku mau keluar
Tapi males deh
Ya udah di rumah aja
Sendiri lagi
Mas?
Sibuk ya?
P
P
Mas?
Jawab dong
Biar aku ada temen
Sepi nih
Shira ga jawab WA aku lagi
Yah...
Sedih...
Lapet
Laoer
Laper
Typo
Maaf
Mas!
Kok dibaca diang?
Doang
Mas!
P
P
PSatria terkekeh melihat chat dari Belinda, Jarinya begitu gemas ingin mengetik sesuatu.
Untuk : Belinda Azzahra
Berisik!
Selesai membalas Satria mengulum senyum lalu memasuki ponsel kedalam tasnya.
"Gue menang kan?" tanya Satria yang dibalas geplakan pundak oleh Raka.
"Lo mau apa dah!"
Satria tersenyum lalu berdiri, ia menaiki motornya lalu menyalakan, "gue cuma mau lo berhenti panggil Bebe karena cuma gue yang boleh manggil itu." ucap Satria sambil berlalu.
Membuat mulut Raka mengangga dan ketika Satria sudah meninggalkannya barulah Raka sadar, "Woi! Lo serius sama si Belinda?"
Sayangnya Satria sudah berlalu dan kini Raka sendirian dalam hutan. Raka kembali duduk lalu tersenyum sendiri merasa geli dengan ucapan Satria tadi.
Raka menidurkan badannya, lalu mengambil ponsel.
"Ju, mau main? Satria udah gak ada."
°
Mas Satria
Berisik!
Belinda melempar ponselnya kesal, setelah tadi sepulang sekolah dirinya dibuat baper oleh Satria karena mengakui dirinya sebagai pacar didepan cewek yang Belinda sendiri juga tidak tahu kini Satria hanya membalas rentetan pesannya dengan kata yang menyakitkan.
"Gemes banget gue sama lo mas!"
Belinda baru saja akan memejamkan matanya saat bel rumahnya berdering. Segera gadis dengan piyama navy polis berlari menuju pintu.
"Atas nama mbak Belinda?"
Belinda mengerutkan kening saat dua porsi mie Yamin disodorkan oleh Abang ojol.
"Saya gak pesen mas?"
Driver ojol tadi kebingungan dan membuka kembali aplikasi dalam ponselnya. "Bener kok mba, disini tertera pesanan dari mas Satria penerimanya mba Belinda."
"Itu Pacar saya mas!" Belinda merampas dengan ganas plastik yang masih ditangan Abang ojol. Lalu ia merogoh saku piyama dan menemukan uang berwarna biru disana. "Buat mas!"
"Gak usah mbak, mas Satria udah kasih tips saya banyak, katanya kalau mba kasih tips tolak aja."
Belinda tersenyum, "terima kasih kalau gitu." Ucap Belinda, yang diangguki oleh driver ojol dan ia segera berlalu.
Gemas, Belinda memeluk kresek tersebut merasa yakin bahwa Satria akan kemari, terbukti dengan Yamin yang dipesan dua porsi.
Belinda mengambil mangkuk dan menyajikannya kedalam mangkuk namun tiba-tiba bel rumah kembali berbunyi.
Belinda berlari menuju pintu dan memekik sesaat.
"Papa!"
"Abel!"
Belinda berhambur dan memeluk papanya, merasakan rindu karena sudah sekian lama tak berjumpa. Tanpa Belinda sadari ada Satria berdiri tak jauh dari pagar rumah Belinda ia tersenyum melihat Belinda yang begitu bahagia bertemu papanya. Akhirnya Satria mengirimkan pesan pada Belinda lalu pulang menuju rumahnya.
Selagi papanya membersihkan diri di kamar mandi, Belinda membuka aplikasi pesan dan menemukan pesan manis Satria didalam sana.
Mas Satria
Salam untuk papa.
Jangan lupa makan malam.°
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Satria
Teen FictionKisah tentang anak kembar. Langsung baca aja biar gak penasaran.