Shira menutup panggilan Akbar secara sepihak, ia meraba dadanya untuk merasakan hatinya bohong jika Shira tidak sedih Akbar dijodohkan tapi entah mengapa Shira merasa kelegaan liar biasa, Shira merasakan sesuatu terlepas dari rongga dadanya.
Sial! Kenapa rasanya begini. Lega tapi menyesakan! Membuat Shira menunduk sambil tangannya meremas ponsel dengan kuat.
"Butuh sesuatu Ra?"
Shira menoleh dan tersenyum begitu tipis.
°
"Raka, aku sama Shira ke yomei dulu ya?" Ucap Nova saat keluar dari dapur bersama Shira.
"Mau aku antar?" Tawar Raka.
Nova tersenyum dan menggeleng, "berdua aja sih."
"Ya udah." Putus Raka sambil kembali memainkan games di ponselnya.
"Bel gue ke yomei dulu ya? Lo mau titip apa?" Tanya Shira tapi hanya dibalas dengan tatapan menyelidik dari Belinda membuat Shira memalingkan wajahnya.
"Engga deh Ra."
Akhirnya kedua gadis itu berjalan kaki menuju Yomei yang jaraknya memang tidak begitu jauh tapi beberapa meter sebelum Yomei kaki mereka berbelok menuju taman.
"Kayaknya Lo butuh udara segar Ra." Nova duduk dibangku taman yang muat untuk tiga orang.
Shira menghembuskan nafas lalu duduk disamping Nova, "Akbar dijodohin Nov."
Nova hanya menoleh tanpa bereaksi.
"Dia Nerima perjodohan itu."
"Lo.. sakit hati?" Tanya Nova memastikan. Shira menatap Nova lalu menunduk.
"Gue gak tau." Jawaban Shira justru membuat Nova tersenyum.
"Apa yang Lo rasain Ra?"
"Gue ngerasa lega banget Nov, gue ngerasa engga bersalah lagi sama Akbar tapi justru gue ngerasa jahat, kenapa gue merasa lega saat Akbar memilih meninggalkan gue. Tapi gue sedih karena nanti gue sama siapa?"
Seseorang yang beberapa menit lalu membuntuti mereka mengepalkan tangannya, matanya memerah karena ia tidak menyangka bahwa selama ini Shira hanya memanfaatkannya.
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Satria
Teen FictionKisah tentang anak kembar. Langsung baca aja biar gak penasaran.