Satria 7

1.2K 71 2
                                    

Perasaan Apa?

°

Satria dan Belinda saling bertatapan, baru saja Satria akan menurunkan tangannya, Belinda memegang lengan kekar Satria. "Maaf mas aku gak akan deket-deket cowok lagi."

Ujung sudut bibir Satria berdenyut, entah mengapa ia merasakan kelegaan sekarang. "Gue gak larang lo berteman sama orang, tapi lo tau kan batasnya?"

Belinda menelengkan kepala, "maksud Mas?"

"Dengan status lo yang punya pacar apa boleh lelaki lain menyentuh lo?"

Belinda terkejut sesaat namun selebihnya ia malah kegirangan, "Jadi mas cemburu?" pekik Belinda senang.

Sampai Satria memejamkan matanya karena lengkingan suara Belinda. sialan apakah ia salah bicara? Satria menggelengkan kepala lalu berbalik, entah mengapa Satria tersenyum lalu meninggalkan Belinda lagi.

"Mas tungguin dong!"

Belinda berlari lalu bergelayut dilengan Satria, untuk kali ini Satria hanya diam, tidak menolak seperti biasanya. Seakan menjelaskan kepemilikan atas gadis tersebut.

Disisi lain, Nova berdiri memandangi kedua insan tersebut. Hatinya tersayat perih, ia terluka dan merutuki kebodohannya dimasa lalu.

Maafin gue Sat, gue masih sayang sama elo.

°

Satria berdecak sambil melirik jam yang melingkar ditangannya, waktu pulang sudah lima menit berlalu tetapi kelasnya belum dibubarkan juga. Guru Bahasa Indonesia itu masih betah memberikan materinya.

Sepuluh menit kemudian barulah kelas dibubarkan, membuat Satria bete dibuatnya.

"Sat, malem main?" tanya Raka yang diangguki Satria.

"Oke gue tunggu di tempat biasa."

Satria menepuk punggung Raka lalu melewatinya begitu saja, Raka menoleh menuju pintu lalu berdecak saat melihat Nova disana, menghalangi jalan Satria.

"Apa lo gak bisa maafin gue?"


Satria menatap datar wajah Nova, menatap setiap detail wajah Nova. wajah gadis yang pernah mati-matian ia perjuangkan, wajah gadis yang membuat Satria menjadi begini, begitu dibenci dan harus kehilangan sahabat-sahabatnya.

Dulu sekali hati Satria selalu berdesir kala melihat pancaran sinar mata Nova, dulu sekali Satria selalu menomor satu kan Nova dibanding dengan dirinya sendiri.



Mas pulang bareng ya?


Satria mengerjap, mengapa kata-kata Belinda malah terngianh ditelinganya sekarang?


"Satria?" panggil Nova. "Lo gak bisa maafin gue?"


"Gue maafin Lo, dari dulu gue selalu ngalah sama Lo kan?"


Senyum Nova mengembang, "Jadi kita bisa sama-sama lagi?"


"Sat!" Panggil Raka.


Satria tetap memandang pada Nova mengabaikan Raka yang sudah gemas pada Satria. "Sory, Cewek gue udah nunggu gue balik."


Nova menahan nafas, apa benar gadis tadi itu adalah kekasih Satria. "Apa artinya Lo nolak gue?"



Satria menghembuskan nafas kesal, "Nova, cewek gue gak bisa nunggu lama-lama karena cewek gue uda nunggu kelamaan."


"Aku masih sanggup nunggu Mas kok."


Secara bersamaan Satria dan Nova menoleh, melihat Belinda berdiri disana dengan senyum yang membuat hati Satria tak karuan.



"Masih mau ngobrol?" tanya Belinda tanpa beranjak sedikitpun.


°

Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang