Satria 4

1.4K 68 4
                                    

Mengenal lebih jauh

°

"Mas Satria!" Panggil Belinda saat Satria sedang duduk diatas motornya, membuat Satria menghentikan kegiatan memakai helmnya.

"Mau bareng sama Satria Bel?" Tanya Raka yang sudah turun dari boncengan Satria.

Belinda tersenyum pada Raka, "enggak gue bawa mobil, cuma pengen nyapa aja."

"Kalau mau bareng gak apa-apa, biar gue bawa mobil lo." Raja menahan senyumnya melihat tingkah menggemaskan Belinda yang malu-malu.

"Kayaknya engga deh." Jawab Belinda sambil tersenyum malu. Tapi tangannya tetap memegang spion motor Satria.


Raja justru terkekeh geli, "serius Bel, lo pulang aja sama kembaran gue."


"Abang apaan sih!" protes Satria, hang dibalas cengiran Raja.


"Abang Raja, Abel cuma mau nyapa aja kok."


"Jijik banget lo panggil kakak gue abang!" protes Satria lagi.

"Kan dia juga abang gue!"

Satria melotot tidak terima yang dibalas gorengan manja oleh Belinda, sedang Raja sudah tidak kuat untuk tidk tertawa keras.


"Abang Raja mau gak pulang bareng gue? Ada yang mau gue ceritain sama abang."

Mendadak Satria gelisah, kalau Belinda cerita mengenai kejadian di club bisa bahaya!


"Kok gak disini aja sama mas Satria?"


Belinda cemberut, "mas Satria suka melotot gak jelas, males aku!"

"Ya udah--"

"Lo pulang bareng Gue!" potong Satria sambil memegang tangan Belinda.


"Tapi--" baru saja Belinda hendak protes Satria sudah kembali memotongnya.


"Bebe..." panggil Satria dengan suara rendah dan tatapan yang dalam, entah mengapa justru membuat jantung Belinda berdetak lebih cepat. "Abang ga apa bawa mobil Belinda?"


"siap!" jawab Raja cepat dan segera merampas kunci dari tangan Belinda yang masih salah tingkah.


°

Satria memperhatikan Belinda yang memutar kunci rumahnya, lalu masuk begitu saja tanpa mengucapkan salam, membuat Satria menggelengkan kepalanya namun mengekor juga pada Belinda.

Suasana begitu hening, sampai Belinda menyalakan AC, gadis itu segera melemparkan diri menuju Sofa sedang Satria hanya berdiri melihat rok sekolah Belinda yang tersingkap.

"Lo gak bisa duduk yang bener?"

"Astagfirullah!" pekik Belinda sambil menoleh. "Kaget gue mas!"

Belinda membenarkan letak duduknya, lalu bergeser memberi ruang untuk Satria. Satria yang pegal ikut duduk disamping gadis itu.

"Mau makan apa Mas? Biar gue pesenin?"

"Pesen?"


"Iyalah masa gue yang masak, nyalain kompor aja gue gak bisa!"



"Nyokap lo?"


Badan Belinda melemas, "sejak usia gue tujuh tahun orang tua gue cerai, nyokap ninggalin gue dan bokap."


"Sorry!"


Belinda tersenyum memandang Satria, "ga apa-apa."


Setelah hening cukup lama akhirnya Satria kembali bersuara, "Bokap lo jam berapa pulang?"


"Dua bulan lagi." jawab Belinda membuat Satria terkesiap.


"Maksud lo?"


Belinda duduk menyampaikan untuk menghadapkan diri pada Satria, diikuti Satria yang juga menatap Belinda.

"Sejak orang tua gue cerai, gue di asuh   sama pengasuh, diusia gue yang kesepuluh bokap gue sering keluar kota karena urusan pekerjaan, jarang pulang malahan. kelas dua SMP pengasuh gue pulang kampung karena harus urus cucunya."


"Jadi lo sendirian?"


Belinda mengangguk, ia mengambil bantal sofa lalu memeluknya, merasa takut jika kejadian lampau kembali terulang, padahal dia baru cerita tentang perceraian orang tuanya saja.


"Kenapa lo gak ikut bokap?"


Belinda tersenyum getir, membuat Satria mengerutkan kening, "gue gak mau ganggu bokap."


Satria hanya mengangguk saja, "hebat juga lo bisa beresin rumah sendiri."


"Enak aja! Tiap seminggu sekali ada mbak yang beresin rumah gue kali!" Belinda bangkit menuju dapur lalu mengambil satu kotak minuman jus dan menyerahkannya pada Satria.


"Nih minum dulu, gue mau ganti baju dulu. Atau lo mau ikut?"


"Gila!" jawab Satria sambil menusuk jus kemasan yang Belinda berikan, membuat Belinda terkekeh sambil berjalan menuju kamarnya.


°


Belinda keluar kamar dengan memakai kaos dan celana setengah paha, sedang Raja sedang asik menggulir ponselnya.


"Mas mau makan apa?"


Satria menyimpan ponselnya dimeja, "bisa gak lo panggil gue Satria aja!"



"Biar lebih akrab dong! Kan gue cewek lo!"


"Ih!" balas Satria dengan wajah malas yang justru terlihat menggemaskan bagi Belinda.


Baru saja Belinda memasuki aplikasi pesan makan, bel rumahnya berbunyi membuat Belinda segera berdiri, namun harus duduk kembali saat Satria mendorongnya.

"Lo mau ketemu ojol dengan pakaian kayak gitu?" Tanya Satria sambil berlalu. Justru membuat pipi Belinda memanas, ternyata Satria seposesif itu.


Tak lama Satria kembali dengan dua bento dalam genggamannya, juga dua gelas lemon tea yang terlihat menyegarkan. Satria duduk dilantai tepat didepan meja, mengeluarkan bento dan menatanya dimeja setelah selesai Satria menarik Belinda turun untuk duduk disampingnya.

"Kita berdoa dulu." ucap Satria sebelum memimpin doa dan menyantap makanannya.


Belinda memekik dalam hati, perlakuan sederhana ini adalah perlakuan teristimewa dalam sejarah perjalanan hidupnya.


°

Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang