Catch My Wild Wangfei (New Version)

3.6K 235 13
                                    

"Benwang akan pergi ke istana hari ini,"ujar pangeran ketiga melapor kepada sang istri yang sedang malas-malasan di peraduannya tanpa memiliki niat sedikitpun untuk membantu dirinya berpakaian. Dasar Juju, istri kecilnya yang gila.

"Oh ya? Untuk apa wangye pergi ke istana hari ini? Apakah aku harus ikut? "tanya Xiao ju hua penasaran dengan kegiatan suaminya.

"Wangfei tidak perlu ikut benwang tak akan lama disana. Ada sesuatu yang ingin kau beli Juju? "jawab dan tanya Pangeran ketiga tanpa menjawab pertanyaan pertama Xiao ju hua.

"Ah.. Aku ingin buah leci dan bisakah kau bawakan aku sebotol arak putih? "ujar Xiao ju hua dengan wajah memelas dirinya sudah lama tidak minum arak.

"Baiklah. Benwang tak akan lama, jadi istri yang penurut selama benwang pergi ke istana baik? "kata pangeran ketiga sambil mengelus rambut Xiao ju hua dengan perasaan gemes tingkat tinggi yang menyebabkan rambut Xiao ju hua yang sebelumnya sudah berantakan seperti rambut singa sekarang tambah berantakan bahkan mengalahkan sang singa.

"Hentikan itu! Jangan buat rambutku menjadi kusut, wangye,"protes Xiao ju hua dengan suara yang bisa memecahkan gendang telinga orang lain.

"Baiklah, benwang pergi dulu, "ujar pangeran ketiga terenyum manis melihat rambut istrinya yang berantakan karena ulahnya sendiri. Setelah itu pangeran ketiga pun mulai berjalan meninggalkan Xiao ju hua, Xiao ju hua yang melihat suaminya pergi pun bahagia karena hari ini dirinya harus bertemu dengan Hyunglim untuk mencari tahu strategi kerajaan Wei yang suka cari masalah itu! "Huh. Bikin kesal saja,suka kali cari masalah!"batin Xiao ju hua muak, padahal dirinya baru libur satu bulan masa harus balik lagi ke barak militer?

"Sekarang saatnya untuk bersiap-siap, lebih cepat lebih baik, "ujar Xiao ju hua pada dirinya sendiri.

"Lingling, bisakah kau ambilkan aku beberapa buah? "teriak Xiao ju hua kepada Lingling karena Lingling sedang menunggu diluar.

"Baiklah, akan aku ambilkan,"jawab Lingling ikut berteriak. Memang serasi mereka berdua.

***
"Guo apakah Ying dan Bai sudah kembali dari bulan madu mereka? "tanya pangeran ketiga kepada Guo yang merupakan seorang jomblo sejati ditambah lagi Guo adalah pria yang tidak bisa move on dari mantan.

"Wangye hamba tidak tahu ,"ujar Guo dengan wajah masam.

"Baiklah kalau begitu kapan kau akan menyusul mereka? "tanya pangeran ketiga menggoda tapi nadanya datar dan dingin. Ugh, gaya apaan ini?

"Hamba belum menemukan yang cocok untuk hamba benwang, "ujar Guo penuh alasan.

"Kalau begitu kau harus segera mencari istri, lihat dirimu kau butuh istri Guo. Apa perlu benwang bantu mencarinya untukmu? "ungkap pangeran ketiga.

"Kok ini jadi dirinya yang dipermasalahkan disini, bukannya topik awalnya tentang Bai dan Ying yang tidak tau kapan pulang dari bulan madu mereka?! "batin Guo menolak kenyataan.

"Hamba sangat berterima kasih atas tawaran wangye tapi hamba akan mencarinya sendiri. Hamba takut menganggu wangye, "ujar Guo, rasanya ia ingin ke kedai dan meminum arak sebanyak-banyaknya lalu melupakan segalanya.

"Baiklah ,"jawab pangeran ketiga dengan santai.

Tak terasa mereka pun telah sampai di gerbang istana pangeran ketiga pun turun dari kudanya dan mulai berjalan memasuki gerbang istana yang telaha terbuka untuknya seolah-olah menunggu dirinya sejak tadi.

"Guo suruh anak buahmu untuk mengikuti wangfei dan ingat jangan sampai wangfei mengetahuinya," ujar pangeran ketiga berbisik. Perasaannya tidak enak sejak ia meninggalkan Juju-nya walaupun ia berusaha untuk mengenyahkan pikiran buruk itu sejak tadi tapi ia tidak berhasil.

"Baik wangye, "ujar Guo tanpa bertanya apapun kepada tuannya.

***

"Hyunglim, apa yang kau dapatkan? "tanya Xiao ju hua sambil menikmati teh.

Saat ini mereka berdua sedang berada di kedai dan Xiao ju hua sedang menyamar sebagai seorang pria. Tapi hal ini malah memicu para gadis-gadis di sekitar mereka berdua terus saja memandang Xiao ju hua dengan tatapan buas yang membuat Xiao ju hua sedikit bergidik ngeri. Apa boleh buat dirinya harus berkorban bagi negaranya, Yah walaupun harus ditatapi seperti itu.

Memang susah jadi orang.

"Tak banyak, mereka hanya melakukan pertemuan biasa, tak ada yang khusus disana,"jawab Hyunglim dengan wajah frustasi karena gagal mendapatkan informasi.

"Bagaimana dengan pria yang tak dikenal itu? Kau sudah mendapatkan informasi tentang dia? "tanya Xiao ju hua penasaran dengan pria misterius itu.

"Belum Jendral, tapi aku mendengar dirinya terus -menerus memanggil nama belakangmu, "ungkap Hyunglim yang langsung membuat tubuh Xiao ju hua menegang. Keringat tiba-tiba timbul di dahinya, pikirannya terlempar lagi ke mimpi yang dia alami.

'Jangan, kumohon",batin Xiao ju hua ketakutan.

"Jendral, jendral,"panggil Hyunglim yang langsung menyentak kesadaran Xiao ju hua.

"Ya?"jawab Xiao ju hua bingung.

"Kau baik-baik saja? "tanya Hyunglim cemas. Karena tidak biasanya Jendralnya termenung ditengah-tengah pembahasan mereka.

"Aku baik-baik saja, tak perlu khawatir. Baiklah kurasa pertemuan kita cukup sampai disini,"ujar Xiao ju hua dengan tenang.

"Eh? Baiklah, "ujar Hyunglim masih bingung. Tumben Xiao ju hua seperti ini?

***

"Kau sudah menemukan strategi untuk melawan kerajaan Wei, jendral besar? "tanya kaisar Yuan dengan formal.

"Hamba sudah menemukan beberapa strategi untuk meruntuhkan kerajaan Wei, Namun banyak nyawa yang harus dikorbankan. Hamba bimbang karena salah satu dari mereka adalah kaisar Qing, "ungkap pangeran ketiga kepada kaisar Yuan sang raja.

"Kaisar Qing? Monster itu masih hidup?! "ujar kaisar Yuan terkejut dengan penuturan dari pangeran ketiga.

"Iya Yang Mulia, kaisar Qing juga mulai meneror Jendral Xiao melalui mimpi yang dialami jendral Xiao kaisar Qing mengirimkan kenangan jendral Xiao di kehidupan lalunya sebagai istrinya, Hua'er yang ia bunuh sendiri, "ujar Pangeran ketiga memberitahukan informasi yang ia dapatkan.

"Kita harus segera mulai bergerak. Kasim Liu ,besok kumpulkan semua jendral zhen ingin membahas strategi untuk perang ini, kita tidak boleh kalah kali ini, "ujar kaisar Yuan memerintahkan dengan nada tegas yang sangat kental.

"Jendral besar kau boleh pergi. Jaga istrimu baik-baik jangan sampai terluka atau kau akan menyesal, "peringat kaisar Yuan kepada pangeran ketiga.

"Baik, hamba undur diri Yang Mulia, "ujar pangeran ketiga lalu mulai berjalan meninggalkan ruangan pribadi kaisar dengan langkah yang tegas.

"Bagaimana bisa monster itu hidup kembali? Setelah Jing'er mengorbankan dirinya untuk membunuhnya? Seharusnya monster itu dibakar dihidup-hidup!!"ujar kaisar Yuan penuh amarah.

***

Hai, apa kabar semuanya?
Semoga sehat selalu ya...
Maaf lama upnya soalnya akhir-akhir ini lagi sibuk banget.
Kalau ada yang aneh mihon kritik dan sarannya ya... 
Sayang kalian 💞💞😍


Catch My Wild Wangfei (Revisi 0.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang