"Dimana wangfei?"tanya pangeran ketiga kepada Lingling dengan nada suara yang begitu menyeramkan sehingga membuat suasana kediaman pangeran ketiga dikelilingi awan hitam dengan petir yang mengerikan. Seram! bahkan semua pengawal dan pelayan kabur untuk bersembunyi meninggalkan Lingling sendirian menghadapi pencobaan dalam hidupnya. Lingling mohon bersabar ini ujian.
"E.. Ehh wangfei, Yang mulia.. sedang pergi ..ke kedai.. ,"ujar Lingling dengan pelan dalam hati dirinya mengutuk majikannya yang membuat dirinya menderita seperti ini. Kenapa nasibnya makin hari makin berantakan? Rasanya dirinya ingin kabur!
"Apa yang merasukimu?! Sudah benwang peringatkan jangan biarkan wangfei keluar dari kediaman, apakah peringatan benwang belum jelas sampai-sampai kau berani melawan perintah benwang!? "ujar pangeran ketiga dengan amarah yang memuncak hingga ke ubun-ubun. Matanya berubah menjadi merah, nafasnya naik turun kesal dengan pelayan Xiao ju hua yang satu ini. Berani-beraninya membiarkan istrinya pergi tanpa pengawalan siapapun untung saja dirinya menyuruh anak buah Guo untuk membuntuti istrinya.
Perasaan seorang pria itu memang selalu benar.
"Guo siapkan kuda benwang kita pergi jemput wangfei bawa anak buahmu juga. Cepat!"suruh Pangeran ketiga dengan nada memerintah yang kental. Guo yang tak ingin ikut disemprot pun dengan cepat meninggalkan tempat itu, hah.. Kalau dia membuat wangyenya tambah marah lagi bisa-bisa bulan ini gajinya dipotong habis-habisan.
"Dan kau cepat bawakan benwang pakaian normal istriku,"ujar pangeran ketiga kembali kepada Lingling.
"Baik tuan, "jawab Lingling dengan cepat dan dengan keceptan kilatnya dia berlari ke kamar dan mengambil beberapa helai pakaian untuk Xiao ju hua.
***
"Cecunguk brengsek itu beraninya memberikan Jujuku minuman alkohol itu! Akan benwang patahkan lehernya!! "batin Pangeran ketiga dengan penuh rasa cemburu yang sudah mengunung di hatinya rasanya seperti dibakar di panggangan. Panas!
Pangeran ketiga pun turun dari kudanya dan muali berjalan kearah meja Hyunglim dan Xiao ju hua dengan langkah yang tenang ia berusaha untuk tidak menghancurkan wajah sahabat karib Xiao ju hua itu. Hyunglim menoleh ke samping ketika ia merasakan ada aura yang sangat amat panas menyerang dirinya bahkan rasanya aura itu bisa membuat dirinya mati.
"Matilah diriku! "batin Hyunglim penuh keresahan. Keringat dingin mulai bercucuran diseluruh tubuhnya ketika ia merasakan tatapan mata itu semakin kejam.
"Wangye.. "
"Berikan istriku pada benwang,"ujar pangeran ketiga yang langsung membuat semua orang menatap mereka. Hah? Istrinya seorang laki-laki? Bahkan para gadis yang melihat Xiao ju hua penuh minat, langsung pingsan mendengar pernyataan dari pangeran ketiga ternyata pujaan hati sudah memiliki kekasih.
"Hyunglim kau harus minum kalau tidak akan aku cincang kau dengan daging ini, huk.. Eh.. Arak.. Ini enak! "guman Xiao ju hua tidak jelas membuatnya menjadi backsound yang membuat keadaan ini semakin hidup. Lebih menegangkan
"Berikan! "tegas pangeran ketiga kembali wajahnya tambah dingin. Akhirnya pangeran ketiga pun keluar sebagai pemenang mengalahkan Hyunglim si sahabat karib.
"Masalah, masalah datang tak diundang pergi tapi gak mau pergi. Hari yang berantakan"batin anak buah Guo dan Guo sendiri. Rasanya sangat frustasi melihat sikap tuan mereka ini.
***
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch My Wild Wangfei (Revisi 0.1)
Historical FictionSemua orang tau bahwa setiap perkataan kaisar adalah mutlak dan tidak dapat di bantah sama sekali .Jika kau membantahnya kepala mu akan hilang dari tubuh mu besok. Hal ini terjadi pada Xiao ju hua atau yang dikenal dengan nama Jendral Xiao. Yah, di...