CMWW. 54 .

2.2K 154 5
                                    

Suasana hati sang pangeran kian hari kian memburuk, teh hijau yang ia bangga-banggakan dulu kini tak mempan mengobati kefrustrasiannya terhadap sang istri yang telah terbaring dua minggu.
Semua hal telah ia lakukan, namun hanya memberikan harapan palsu.

"Juju, ayo kita bersihkan tubuhmu dulu, "ajak pangeran ketiga kepada Xiao ju hua tapi tak ada balasan hanya ada kesunyian yang dingin. Dilepasnya pakaian Xiao ju hua dengan penuh kelembutan, perlahan-lahan tampaklah kulit putih yang tak berkilau lagi, hanya tampak putih pucat yang mendukakan hati. Setelah selesai digendonglah Xiao ju hua ke dalam bak mandi kayu yang telah terisi air hangat dan taburan bunga yang indah dan wangi, dilayani dengan penuh cinta tapi Xiao ju hua masih tak membuka matanya.

"Kau tahu benwang belum mandi dari kemarin,benwang harap wangfei tidak mempermasalahkan  itu," kata pangeran ketiga dengan wajah tersenyum tapi sekali lagi tak ada jawaban ataupun sahutan.

"Kau masih ingin terus mendiamkan benwang?"tanyanya pedih dan lelah.

"Baiklah, puaskan tidurmu, benwang akan menjemputmu pulang, "ujar pangeran ketiga lagi, lalu tak berbicara sepatah kata pun lagi.

Setelah memakaikan Xiao ju hua pakaian, pangeran ketiga menggendong Xiao ju hua keluar untuk menikmati senja yang indah, dilambungkannya harapan sekali lagi agar sang istri kembali ke pelukannya. Berharap sang dewa tak membuat harapannya terjebak dalam lembayung.

***

"Yang mulia, apakah anda serius untuk mengagalkan rencana? Jika kau melanjutkannya sedikit lagi maka  pemainsuri akan menjadi milikmu lagi! "ujar tangan kanan kaisar Qing dengan nada tidak suka dengan keputusan tuannya.

" Nan Li, kau adalah satu-satunya orang yang paling kupercaya, kuharap kau tak membuat aku mematahkan kepercayaan itu, "ujar sang kaisar keluar dari topik. Tatapan sendu itu menatap Nan li penuh kecewa.

"Hamba akan menjaga kepercayaan Yang mulia, anda tak perlu khawatir, " yakin Nan li kepada kaisar Qing.

***

" Ayah,aku mendapatkan berita. Adik ipar sedang mengandung, " ujar Hua ling kakak ipar dari Xiao ju hua, dengan penuh semangat. Wajah sang ayah tampak sangat terkejut namun kedua mata tua itu  terlihat berbinar-binar menyimpan rasa bahagia yang sebentar lagi akan meledak.

"Menantuku, kau - anakku hamil, aku pumya cucu. Hahahhahahahahaha.... Tak kusangka si penguntit itu bisa menaklukkan  anakku.. Hahahahahhahaha.. Aku sangat bahagia, " ujar ayah Xiao ju hua sambil meneteskan air mata, putrinya sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.

"Ayo kita kunjungi mereka, Aku akan mengunjungi cucuku.Oh iya, suruh pelayan siapkan sup ayam jahe cuaca akhir-akhir ini sedikit berangin, itu tidak baik bagi cucuku, "ujar ayah Xiao ju hua penuh perhatian.

"Tapi ayah, Adik ipar sedang berada di perjalanan bulan madu mereka, kemarin Xingxing mengatakan mereka akan kembali di akhir tahun, "kata Hua ling yang langsung membuat sang ayah langsung mengutuk pangeran ketiga yang terus menerus memonopoli Xiao ju hua, huuuuuu... Masa dirinya bisa terkalahkan oleh pria itu! Lihat saja nanti ketika mereka kembali, akan ia beri pelajaran kepada pria itu.

***
"Orangku menemukan sesuatu di penginapan Bulan, aura gelap klan Itama memenuhi penginapan itu, Aku takut kita tertinggal satu langkah di bekalang mereka,"ungkap Jing xin serius.

"Anak buahmu, apakah mereka menemukan motif klan Itama itu? "tanya pangeran ketiga namun matanya terus menatap Xiao ju hua yang masih terbaring setelah Jingxin datang untuk memperkuat pelindung agar aura hidup Xiao ju hua tidak pergi.

"Mereka belum tahu apapun tentang itu, dan kurasa kita perlu bantuan dari mantan suami istrimu itu, mungkin dia bisa memberikan kita petunjuk, "saran Jing xin kepada pangeran ketiga,tapi sepertinya sarannya kurang beruntung sehingga ia menerima tatapan tajam pangeran ketiga.

"Istriku hanya punya benwang sebagai suani, tak ada yang lain. Mereka berdua orang yang berbeda jangan samakan mereka, lagi pula kaisar brengsek itu tak mampu membantu kita, "ujar pangeran ketiga tanpa menjaga tata bahasa sebagai seorang pangeran.

"Aooww, bahasamu terlalu kasar bro, kau tahu kaisar yang kau maki itu bisa memberikan kita keuntungan besar, dirinya seharusnya tahu tentang klan Itama, karena klan itu mulai berakar dan bertumbuh di kekaisaran Qing, kudengar-dengar dulu  puteri dari klan itu menyukai dirinya, namun dia malah menikahi isterimu, "bujuk Jing xin lagi kepada pangeran ketiga agar menerima sarannya. Lagi pula dirinya masih penasaran mengenai hubungan kaisar Qing dan isteri kawannya, siapa tahu dia dapat inspirasi untuk menulis novel penuh drama.

" Baiklah, Lakukan yang terbaik untuk isteriku, Jing xin, " ujar pangeran ketiga menerima  walaupun dengan berat hati jika ini bisa membuat istrinya terbangun maka semua akan ia lakukan.

"Baiklah, aku akan pergi. Besok baru kembali ke sini.Jaga dirimu, "ujar Jing xing lalu keluar dari kamar Xiao ju hua.

***

Hai... Halo semuanya.. Semoga selalu sehat. Maaf telat beberapa jam..  Ketiduran soalnya 😂😂😅

Besok up, ya....

Love you 😍😍


Catch My Wild Wangfei (Revisi 0.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang