Author'pov
***
Hati Xiao ju hua tak tenang rasanya ada sesuatu yang besar yang akan datang apalagi ditambah cincin pemberian ibunya berkedip-kedip memberikan sinyal yang tak dimengerti oleh dirinya. Apakah lebih baik ia memberitahukan kegelisahannya kepada pangeran ketiga? Tapi, sang suami belum kembali ke kediaman sejak kemarin malam yang semakin membuat kekhawatiran Xiao ju hua bertambah. Dia takut semua imajinasinya menjadi kenyataan." Sayang..ibu takut, "ujar Xiao ju hua air mata mengalir seketika takala emosi yang tak terkontrol membuat Xiao ju hua tak berdaya. Apa yang harus ia lakukan?
Suara tangisan Xiao ju hua mengundang Xing xing yang baru saja kembali dari dapur langsung berlari mendekati Xiao ju hua.
"Juju, kau kenapa? Ada yang sakit? "tanya Xingxing dengan wajah penuh khawatir, tangannya mengengam tangan Xiao ju hua yang bergetar hebat dielusnya pelan berusaha menenangkan Xiao ju hua yang kacau.
" Tenanglah... Jangan menangis lagi.. ",kata Xingxing kembali menenangkan Xiao ju hua. Perlahan air mata Xiao ju hua mulai mengering walaupun masih ada isak tangis yang tersisa.
Dikala kesunyian telah menghampiri tiba-tiba pintu kamar terbuka tampaklah pangeran ketiga dengan nafas tak teratur mimik wajahnya tak bisa digambarkan.
"Wangye... "ujar Xingxing terkejut dengan kemunculan tiba-tiba tuannya.
" Tinggalkan kami, Xingxing",perintah pangeran ketiga yang langsung dilaksanakan oleh Xingxing. Setelah Xingxing meninggalkan mereka berdua pangeran ketiga langsung memeluk Xiao ju hua erat, mengeluarkan semua emosi yang ia rasakan kepada sang istri.
"Wangye",panggil Xiao ju hua
"Biarkan benwang memeluk dirimu dulu, sebentar lagi, "ujar pangeran ketiga pelan. " Benwang merindukanmu, maafkan benwang telat kembali ke rumah, maafkan benwang, " ungkap pangeran ketiga dengan penyesalan.
Hati Xiao ju hua sedih melihat sang suami yang terus merasa bersalah terhadap dirinya langsung menarik diri dari pelukan mereka.
"Kau tak bersalah wangye, Aku merindukanmu. Anak kita juga merindukan ayahnya, "ujar Xiao ju hua sambil mengelus pipi suaminya. Kenapa wajah suaminya begitu lelah?
"Kau harus beristirahat ayo ke tempat tidur, " suruh Xiao ju hua kepada pangeran ketiga. Namun pangeran ketiga tampaknya tidak ingin beristirahat.
"Wangye, cepatlah kau terlihat begitu kelelahan ",ujar Xiao ju hua penuh perhatian.
" Wangfei juga harus ikut beristiharat dengan benwang, " ujar Pangeran ketiga .
"Tidak, aku akan menyiapkan makanan untukmu, " ujar Xiao ju hua menolak ajakan pangeram ketiga.
Namun pangeran ketiga sedang menolak yang namanya penolakan digendongnya langsung Xiao ju hua ke tempat tidur lalu menyelimuti Xiao ju hua mulut Xiao ju hua hanya bisa terbuka ingin protes tapi tak bisa ketika melihat wajah imut sang suami yang tertidur lelap. Waduh lama-lama dirinya bisa jadi budak cinta.***
Suara langkah kaki terus terdengar, dentuman dari gong membuat suasana semakin mencekam apalagi mentari tak lagi bersinar di langit."Tuanku semuanya telah siap, "
"Mainkan musiknya lebih kuat,aku tak mau tahu dendam adikku akan segera terlaksana, kakak sangat mencintaimu adikku. Sekarang kau bisa beristirahat dengan tenang, "
Suara tawa memenuhi ruangan itu seperti sesuatu yang bahagia akan segera datang .
"Bawakan aku kepala jalang itu, jika tidak kepalamulah yang kujadikan sebagai tumbal, "
"baik tuan"
***
Hello.. It's me...
Apakabar semua?
Semoga sehat selalu ya....
Makasih udah nungguin..
Bentar lagi Xiao ju hua akan tamat...Bagaimana pendapat kalian dtentang cerita ini, tolong jujur ya.... Nanti kalau ada yang aneh aku revisi lagi...
Makasih guys... Bye... Sampai jumpa
❤❤❤❤❤❤❤😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch My Wild Wangfei (Revisi 0.1)
Fiksi SejarahSemua orang tau bahwa setiap perkataan kaisar adalah mutlak dan tidak dapat di bantah sama sekali .Jika kau membantahnya kepala mu akan hilang dari tubuh mu besok. Hal ini terjadi pada Xiao ju hua atau yang dikenal dengan nama Jendral Xiao. Yah, di...