CMWW -63

3.5K 191 31
                                    

Xiao ju hua menatap hangat anaknya yang tertidur pulas, senyuman perlahan terbit dari wajahnya namun
lunturlah senyuman itu ketika ia mengingat sahabatnya sedang mengalami kesulitan, dia harus bertindak. Tapi bagaimana ia bisa keluar dari sini, jika ia memaksakan tubuhnya maka ia akan mati tak lama lagi. Sial! Kenapa harus di saat seperti ini dirinya tak berguna?

***
"Kebakaran! Kebakaran! Cepat bawakan air! "

Suara orang-orang panik membuat kediaman pangeran ketiga riuh, di balik kesibukan itu Xiao ju hua bersama anaknya mengambil celah untuk keluar dari kediaman pangeran ketiga, dengan pakaian sederhana Xiao ju hua berjalan ke ruangan Xing xing sambil menggendong anaknya di pelukannya dalam hatinya ia terus meminta maaf kepada sang anak. Sesampainya di ruangan Xing xing, Xiao ju hua mengetuk pintu yang langsung dibukakan.

"Juju apa yang kau lakukan disini? Seharusnya kau beristirahat dikamar kau baru saja melahirkan tau.. Melahirkan, bagaimana kau bisa berkeliaran di sini?"tanya Xing xing terkejut ditambah sedikit sebal dengan sifat Xiao ju hua yang kadang suka gila.

"Jika aku disana, aku akan jadi ayam panggang Xing xing, "ujar Xiao ju hua sedikit bercanda.

"Ayam panggang, jangan bilang kau membakar kediamanmu sendiri? Kau akan dicincang pangeran ketiga !"ujar Xing xing panik dan shock, siapa juga yang gak kaget kalau rumah sengaja dibakar. Ckckckc...

"Aku harus segera pergi, jika tidak semua akan berakhir,"ujar Xiao ju hua langsung, wajah Xing xing langsung menunjukan ekpresi tak mengertinya.

"kemana? "tanya Xing xing.

"Nanti kujelaskan setelah aku kembali, tolong jaga dia baik-baik, jagalah dia seperti engkau menjaga aku. Ingatkan ia bahwa ibunya selalu mencintai dirinya, maafkan aku.. "ujar Xiao ju hua. Diberikanlah anaknya kedalam gendongan Xing xing. Tanpa berkata lagi Xiao ju hua langsung pergi tanpa meninggalkan jejak apapun.

***

Sekarang Xiao ju hua telah melewati gerbang keluar dari kekaisaran Qing dengan kudanya, ia harus cepat.

"Juju kembali ke sini, apakah kau akan meninggalkan
Benwang dan anak kita sendiri di sini? Benwang mohon jangan pergi"

Suara pilu sang suami menghentikan Xiao ju hua untuk bergerak.

"Tidak bisakah kau tinggal disini? Biarlah orang-orang itu mati tapi jangan tinggalkan benwang, benwang butuh dirimu, Juju, "

"Egois, jangan bertindak seperti itu pikirkanlah dengan bijak, engkau adalah seorang pangeran dan aku adalah istrimu tentu aku harus menuruti perkataanmu tapi tugas untuk mempertahankan negeri ini adalah sumpah yang telah aku ucapkan sebagai seorang jendral ,aku tak boleh lalai dan aku tak boleh egois hanya untuk kebahagianku sendiri disaat saya memikul tanggung jawab atas negeri ini"

"Lalu apakah sumpah kita tidak penting! "

"Kau sangat berharga, maka tunggu aku kembali" ujar Xiao ju hua dengan senyuman tulusnya. Lalu dengan cepat Xiao ju hua bergerak menjauh.

Tita-tiba saja cahaya warna putih timbul dan mulai merambat sampai ke langit membentuk pelindung  bagi kekaisaran Qing. Sehingga tak seorang pun bisa keluar ataupun masuk ke sana.

***

Suara tepuk tangan Nan Li disertai tawa menjijikannya  berhasil membuat emosi Xiao ju hua kian naik.  Pedang di kedua tanganya dipenuhi dengan darah mengalir membentuk sungai, cuaca disekitar semakin buruk dan buruk, tiba-tiba saja Xiao ju hua mulai menyerang dengan brutal namun si Nan Li  menghindar dengan gesit.

"Apa hanya itu kemampuanmu, pemainsuri? "ujar Nan Li mengejek yang tak digubris oleh Xiao ju hua.

Tiba-tiba saja rantai yang begitu panjang  muncul dari permukaan tanah, yang langsung mengikat kaki Xiao ju hua,gigi Xiao ju hua bergelatuk menahan rasa panas dari rantai itu. Matanya menatap  tajam kepada Nan Li, yang dibalas dengan kekehan seolah-olah hal ini begitu lucu.

"Kau tahu aku senang kau menyukai main yang ku buat untukmu,"ujar Nan Li tertawa seperti orang gila  tapi sesaat kemudian berubah menjadi anjing gila ketika panah berapi itu menggores mata kanannya  hingga merobek kulit kepalanya.

"Siapa yang berani bermain-main dengan diriku? "

"Kau menyukai hadiah dariku? "ujar  Ying bin dengan gaya kerennya. "Kau sudah boleh berhenti bertindak sok keren, "ujar Ying bai, kembaran Ying bin.

"Hentikan permainan bodohmu, Nan Li, jangan kau buat dirimu sengsara, "ujar Ying han dengan penuh ketenangan yang hanya dibalas dengan tawa masam oleh Nan Li.

" Sekumpulan naga bodoh yang terlalu naif, berhenti kau bilang? Bunuh keponakanmu dulu baru aku akan berhenti! " kata Nan Li seperti anjing gila.

"Kau memintanya, Tu jin, Ying mei, pergilah bermain, temani adikmu "ujar Ying han memerintahkan mereka untuk menyerang Nan Li yang tersisa sendiri tanpa pasukan.

"Siapa dirimu? "tanya Xiao ju hua, wujudnya telah kembali ke wujud manusianya, tenaganya akan segera habis.

"Aku pamanmu, bertahanlah semua ini akan segera selesai, maafkan paman telat datang, "ujar Ying han hangat, Xiao ju hua hanya bisa terseyum membalas sang paman.

Ying han melihat keempatnya yang sedikit kewalahan
Mengahadapi sang lawan pun ikut melawan Nan Li. Kali ini harus menjadi yang terakhir. Pertempuran itu begitu dahsyat dan brutal Xiao ju hua bisa melihat betapa sulitnya pertempuran itu, tapi ada sesuatu yang menarik mata Xiao ju hua, Nan Li, itu titik hitam yang dikelilingi kelopak mawar itu kelemahnya... hati.

Kelemahannya berada di hatinya!

Diraihnya pedangnya lalu ditebaskannya pada telapak tangannya sehingga darahnya mengalir deras, lalu ia mulai menggambar mantra di pedangnya. Sekali ini saja ku mohon berhasillah..

Bola mata Xiao ju hua kembali menjadi putih tak berpupil, mulutnya terus-menerus berkomat-kamit menyerukan mantra itu lalu pedang itu mulai bersinar dan membagi dirinya sendiri semakin banyak dan bertambah banyak lalu dengan satu dorongan terakhir Xiao ju hua menyerang  dengan sekuat tenaga, alisnya berkerut matanya mulai mengeluarkan darah karena tekanan dari dalm tubuhnya.

Kumohon.... Kumohon.....

Pedang-pedang itu menyerang Nan Li dengan tak ampun, terus membelah dirinya, mengurung mangsa dalam kumpulan predator, Ying han langsung mengambil kesempatan ini untuk menyerang Nan Li dengan tombaknya  bersama si kembar Ying sedangkan Tu jin dan Ying mei mulai membaca mantra sehingga muncullah empat pilar besar dan megah rantai-rantai emas mulai merambat mengikat kaki dan tangannya, Nan Li tak berdaya tubuhnya tak bisa ia kontrol, dan ini saatnya Pedang-pedang milik Xiao ju hua mulai melakukan tugasnya memebas dan menusuk serta membelah tubuh Nan Li hingga tak dikenali, suara teriakan kesakitan terus mengiringi padang pasir yang penuh dengan sungai darah.

Ying han menutup matanya, kemudian menghela nafasnya, "kiranya engkau tenang, "

Bruuuk.. Tubuh Xiao ju hua tumbang, para paman bibi langsung panik. Ini apa yang terjadi?!

***
Hai..
Apakabar semuanya...
Menurut kalian gimana sih.. Cerita ini, apakah ambigu atau tidak biar author bisa perbaiki
Mohon kritik dan sarannya ya ...
Sayang kalian
Maaf jarang up, sibuk gengs..

Love you geng 💗💗💗💗😘😘😘😘😍😘😍😘😍😘😍😘😍


Catch My Wild Wangfei (Revisi 0.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang