Kicauan burung yang indah menemani setiap gerakan yang Xiao ju hua lakukan pada pagi hari ini. Gerakan yang lembut namun tegas miliknya telah menghipnotis setiap mata yang memandang termasuk sang suami yang sedang asik memperhatikan sang istri rasanya dirinya ingin mengunci Xiao ju hua di kamar untuk selamanya agar tak ada yang bisa mencuri miliknya. Tak lama kemudian Xiao ju hua pun berhenti dengan perlahan buih-buih keringat membasahi tubuhnya membuat Xiao ju hua gerah.
"Hah.. Panas sekali! "keluh Xiao ju hua dengan cuaca pagi hari ini yang menyebalkan. Padahal ini masih musim semi seharusnya tidak terlalu panas.
"Minumlah, "ujar Pangeran ketiga memberikan gelas yang berisi air untuk Xiao ju hua.
"Terima kasih... ,"ungkap Xiao ju hua lalu meneguk air dengan begitu bersemangat tanpa ia sadari tatapan pangeran ketiga sudah berpindah ke leher mulusnya. 'Ya ampun sadarlah ini masih pagi!'batin Pangeran ketiga berusaha menyadarkan sang gairah agar tidak mudah dikompori, hush.. Dasar.
"Menyegarkan! "
"Kau tidak berkerja hari ini? "tanya Xiao ju hua sambil mengerutkan keningnya sehingga terbentuk tiga garis horizontal.
"Benwang tidak ada urusan hari ini. Oleh karena itu benwang ingin mengajakmu pergi ke hutan untuk berburu sesuatu, "ujar Pangeran ketiga kepada Xiao ju hua.
"Berburu yang benar saja?"ujar Xiao ju hua bertanya namun terselip sedikit nada merendahkan. "Haha.. Dia tidak tahu sepak terjangnya di dunia perburuan? "batin Xiao ju hua tertawa geli.
Melihat respons Xiao ju hua yang tidak begitu tertarik dengan ajakannya pangeran ketiga pun berusaha memancing Xiao ju hua agar menerima ajakannya dengan menaruh taruhan dan nyatanya Xiao ju hua setuju dengan apa yang ditawarkannya, memang tidak pernah berubah dari dulu.
"Baiklah, kau tunggu aku di sini aku akan bersiap-siap sebentar, awas kabur! "ujar Xiao ju hua lalu berlari pergi ke kamar mereka.
Setelah menanti selama sepuluh menit Xiao ju hua akhirnya siap dengan segala berlengkapan tempurnya, jika kau melihatnya langsung kau akan merasa terintimidasi melihat Xiao ju hua yang begitu gagah berjalan ke arah sang suami yang menunggunya. Rasanya boombastic!
"Ayo! "ujar Xiao ju hua penuh semangat.
"Baiklah ayo! "ujar pangeran ketiga dengan penuh semangat juga.
***
"Wangye kenapa kau mengajakku berburu? "tanya Xiao ju hua penasaran. Ya masa gak penasaran soalnya dari pertama mereka menikah sampai hari ini, ini adalah pertama kalinya dirinya diajak ke hutan untuk berburu. Biasanya kan ke pasar jajan sesuatu sampai bertumpuk-tumpuk.
"Hanya ingin saja, "jawab Pangeran ketiga tiada bobot yang langsung membuat Xiao ju hua meradang. Sabar... Sabar.... Nanti perawatan wajah semakin mahal...
"Taruhan kita mulai dari sekarang!"ujar pangeran ketiga tiba-tiba setelah hening menyelimuti mereka berdua. Sehingga Xiao ju hua yang mendengar pun menjadi semangat.
"Aku akan menang, sampai jumpa! "teriak Xiao ju hua lalu memacu kudanya dengan lihai meninggalkan pangeran ketiga di belakangnya.
***
"Sialan sudah dua jam aku mengelilingi hutan ini mengapa tidak ada calon korban sama sekali? Kalau begini aku bisa kalah.. Menyebalkan! "ujar Xiao ju hua mengerutu kesal karena tak mendapat seekor mangsa pun bahkan Xiao ju hua rasa semut pun tak ia temukan."Lebih baik aku mencari wangye saja, lalu mengajaknya kembali ke kediaman, aku ingin beristirahat saja! "ujar Xiao ju hua setelah berpikir beberapa saat. Ia pun memacu kudanya ke arah dari mana ia datang namun Xiao ju hua tidak bisa mencapai tempat tadi ketika ia bersama dengan sang pangeran tak ingin putus asa Xiao ju hua berusaha mengelilingi tempat itu lagi namun hasilnya masih nihil.
Kenapa ada cermin? "batin Xiao ju hua bertanya-tanya, siapa yang kurang kerjaan menaruh cermin di hutan belantara seperti ini? Xiao ju hua pun turun dari kudanya mendekati cermin itu begitu terkejutnya ia melihat wanita dalam mimpinya itu menangis dengan keadaan begitu mengerikan berteriak sengsara di antara kabut yang menyelimutinya.
"kau harus pergi, jangan kembali, jangan kembali, jangan kembali... JANGAN KEMBALI!!!! " teriak wanita itu lalu kemudian munculah tangan-tangan yang menarik wanita itu kembali kepada kegelapan.Tiba-tiba saja kepala Xiao ju hua terasa dihantam oleh batu besar yang kuat lalu ditusuk-tusuk oleh paku rasanya sakit sekali.. Jantungnya begitu sakit rasanya seperti terbakar ia tak bisa menahannya. Tubuhnya ada yang salah dengan tubuhnya... Suara wanita itu terus mengalun dikepalanya membuat kepalanya semakin sakit. Tolong dirinya akan tumbang sebentar lagi... matanya sangat berat ingin tertutup..
"Wangye.. "
***
Hai..
Apa kabar semuqnya?
Bentar lagi Xiao ju hua bakalan tamat loh..
Maunya bahagia atau sedih, guys?
Ayo dipilih-dipilih..
Semoga kalian suka ya...
Bye..
Sayang kalian...
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch My Wild Wangfei (Revisi 0.1)
Historical FictionSemua orang tau bahwa setiap perkataan kaisar adalah mutlak dan tidak dapat di bantah sama sekali .Jika kau membantahnya kepala mu akan hilang dari tubuh mu besok. Hal ini terjadi pada Xiao ju hua atau yang dikenal dengan nama Jendral Xiao. Yah, di...