Marriage Life Part 12

2.6K 152 15
                                    

Sajangnim!”

Pekikan itu membuyarkan lamunan Jungkook dan pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Jungkook menoleh ke arah Minju—sekretarisnya setelah hanya diam sejak tadi. Minju tampak menatapnya khawatir. Keningnya berkerut karena bingung. Jungkook kembali merutuki dirinya karena tak fokus dan melamun untuk kesekian kalinya. Ini karena dia mengkhawatirkan Lisa.

“Iya, ada apa? Maafkan aku, tadi aku kurang fokus.” Jungkook mengakhirinya dengan helaan napas berat. Tangannya naik untuk memijat keningnya sendiri ketika pemikiran-pemikiran kembali memenuhi isi kepalanya. Isinya keadaan Lisa dan kekhawatiran Jungkook. Padahal dia sudah berusaha tetap tenang sejak tadi.

Minju sendiri menatap Jungkook prihatin, namun ada kekesalan tersemat disana. Tentu saja cemburu karena Jungkook begitu mengkhawatirkan Lisa yang sakit. Pagi inii dia bertanya kepada Jungkook yang tampak lesu, kantong matanya yang menghitam juga terlihat semakin jelas dan Jungkook menceritakan semuanya. Sampai sekarang, Jungkook memang sering melamun dan tidak fokus. Walau dia tetap berusaha terlihat profesional. Sudah beberapa hari dia disini.

“Aku tahu penyebab kau seperti ini, Sajangnim. Tapi kau jangan terlalu memikirkan dan mengkhawatirkannya, aku yakin Lisa-ssi akan baik-baik saja. Dia hanya demam. Di rumah sakit, dia akan segera sembuh. Hari ini setelah rapat, anda akan kembali.”

Jungkook hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Minju dalam hati. Hari ini memang sudah hari terakhir dia disini. Hari terakhir di Busan.

Minju sendiri menghela napas pelan. Merasa dadanya sesak melihat Jungkook yang sangat khawatir kepada Lisa. “Sebenarnya sampai kapan Lisa bisa menghilang dari pikiranmu, Kook? Meja kerjamu fotonya adalah fotomu bersama Lisa, wallpaper ponselmu adalah foto kalian berdua menikah. Lisa selalu ada di pikiranmu, dimana saja. Pikiranmu hanya Lisa, Lisa, dan Lisa. Apakah kau tidak bisa melirikku yang mencintaimu ini?” tanyanya. Tentu saja dalam hati.

“Rapatnya kapan dilaksanakan?” tanya Jungkook, membuyarkan lamunan Minju dalam obsesinya.

“Satu sampai tiga jam lagi, Sajangnim.”

“Ya sudah. Persiapkan saja semuanya. Setelah rapat, aku akan kembali ke Seoul.”

“Baik, Sajangnim.”

***

“Hati-hati di jalan Jungkook-ssi. Kuharap istrimu cepat sembuh.”

Jungkook mengangguk dengan senyuman sebagai formalitas sebagai respon ucapan Sehun barusan. Rapat mereka akhirnya selesai. Setelah rapatnya selesai, Jungkook lekas menuju ke hotel, membereskan barang-barangnya, hendak kembali ke Seoul. Namun saat dia hendak masuk mobil, dia dikejutkan dengan kehadiran Sehun di dekat mobilnya. Menunggunya. Ternyata hanya ingin mengatakan ini. Sekarang sudah siang menjelang sor, dia harus segera kembali dan kemungkinan akan sampai malam hari atau tengah malam.

“Terima kasih, Sehun-ssi,” jawabnya. “Kalau begitu aku akan pergi, aku harus segera pulang.”

“Aku mengerti. Berhati-hatilah Jungkook-ssi. Silahkan berangkat.”

“Terima kasih.”

Jungkook lekas berjalan ke mobilnya dan masuk ke kursi pengemudi. Sebelum pergi, Jungkook sempat membuka kaca mobilnya dan mengucapkan salam sebelum pergi. Tak lama, mobilnya berjalan, menjauh darisana. Minju sendiri kembali masuk ke dalam hotel.

Setelah Minju pergi, Sehun menarik satu senyuman miringnya. Mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celananya, menghubungi seseorang. Tak lama, setelah sambungan telepon tersambung, Sehun berucap dengan dinginnya, “Dia sudah berangkat. Awasi dia. Tunggu dia di tempat yang sudah kukatakan padamu.”

Marriage Life [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang