Marriage Life Part 13

2.3K 159 10
                                    

“Selamat ulang tahun!”

Lisa menarik senyumannya ketika semua orang terdekatnya tengah berdiri di hadapannya. Wendy sendiri tengah memembawa kue ulang tahun, diatasnya terdapat lilin. Mereka semua memberikan kejutan tepat pukul dua belas dini hari. Lisa lekas meniup lilinnya, disusul tepuk tangan orang-orang didalam ruangan. Lisa tersenyum. Senang tentunya mendapat kejutan. Hanya saja, tetap saja ada yang kurang yakni Jungkook. Sayang sekali.

“Lisa-ya,” panggil Jiah membuat Lisa menoleh ke arahnya. “Aku tahu kau tidak sepenuhnya senang karena Jungkook tidak ada disini. Jungkook memang setiap tahun selalu datang, tepat jam dua belas dini hari. Tap sekarang Jungkook memang sedang sibuk. Tanggung jawabnya cukup berat.”

“Iya. Jungkook saat pulang, pasti akan membuat pesta besar-besaran untukmu,” sahut Wendy. Lisa bisa melihat orang-orang didalam sana mengangguk, meyakinkan.

Lisa sendiri mengangguk. “Iya. Kalian tenang saja. Aku tak akan marah dan bersikap egois. Aku akan memikirkan kesibukan Jungkook. Aku tahu dia sibuk, aku akan menunggu. Ulang tahun bisa dirayakan nanti.”

“Iya. Percaya saja, Lis. Jungkook akan datang.” Jiah mengelus lembut rambut putrinya. Lisa hanya mengangguk dengan senyuman di wajahnya. Sebenarnya dia masih berharap Jungkook akan datang hari ini. Mungkin terjadi keajaiban sehingga pekerjaannya selesai lebih awal. Tapi tampaknya permintaannya tak akan terwujud.

Tapi selain khawatir Jungkook tak datang hari ini. Lisa juga merasakan kegelisahan. Entah kenapa dia merasa gelisah seperti sebuah firasat buruk. Namun Lisa berusaha menepis pemikiran-pemikiran negatif dan berusaha menepis perasaannya. Berusaha meyakinkan diri kalau firasat buruknya salah. Mungkin seperti ini karena dia khawatir Jungkook tak datang di hari ulang tahunnya.

***

“Kondisinya baik-baik saja. Dia pingsan karena benturan di kepalanya. Tapi selebihnya tidak ada yang salah. Baik-baik. Aku tak bisa mengatakan dengan pasti, kapan dia akan sadar.”

“Ah, baiklah. Terima kasih, dokter.”

Sah satu pria yang membantu Jungkook dalam kecelakaan menolongnya. Untungnya kedua pria itu melewati jalan yang cukup sepi ketika sudah memasuki malam hari. Melihat mobil Jungkook yang tertabrak dengan pohon. Mereka lekas membantu Jungkook keluar dari mobil dan membawanya ke rumah sakit. Mereka juga membawa barang-barang yang ada didalam mobil Jungkook. Semuanya. Termasuk cokelatnya. Pria itu hanya asal membawa karena terburu-buru dan menyadari memang ada cokelat didalam plastik putih itu.

“Kudengar hanya kalian yang menemukannya, apakah kalian bisa menghubungi keluarganya?”

Kedua pria itu tertegun sejenak, saling berpandangan, kemudian mengangguk. “Baterai ponselnya habis. Sekarang kami tengah mengisi daya baterainya dengan powerbank milik temanku. Kami tak bisa menghubunginya. Ponselnya dikunci dengan pin. Kami akan menunggu sampai ada yang menghubungi ponsel korban,” jawab salah satu pria yang mengangguk mengerti.

“Baiklah. Terima kasih sudah membantu pasien. Kalian orang baik,” puji dokter itu.

“Itu sudah tugas kami sebagai sesama manusia. Saling membantu,” jawab salah satu pria dengan senyuman hangat. “Kami akan menunggu disini sampai keluarganya menelepon. Tidak masalah kan, dokter?”

“Tentu saja tidak.”

“Baiklah. Terima kasih, dokter.”

***

“Sial!”

Yonggi mengumpat ketika suara operator yang menyambut pendengerannya. Pasti hendak mengatakan kalau nomor Jungkook tidak aktif. Sejak tadi, usahanya untuk menghubungi Jungkook gagal membuatnya khawatir. Tadi Jungkook mengatakan, dia akan datang tepat pukul dua belas dini hari. Yonggi yakin, tak mungkin Jungkook mementingkan pekerjaannya dan melupakan ulang tahun Lisa begitu saja. Yonggi belum memberitahu perihal Jungkook kepada siapapun. Hanya dia dan anak buahnya yang tahu.

Marriage Life [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang