Hai, ini spoiler ceritanya mereka, ya. Bisa dibaca di joylada, link ada di papan percakapan. Atau bisa cari di joylada, nama pena jxnesnix, nama ceritanya Fall In Love, ya. Selamat membaca.
***
“Heeyoung!”Jungkook berteriak ketika berhasil menemukan presensi tubuh Heeyoung walau dari belakang. Namun, Jungkook mampu mengenali gestur tubuh Heeyoung. Namun, anehnya Heeyoung tidak menoleh, hanya diam seraya memandang ke depan. Jungkook mengerutkan keningnya, memilih menghampiri Heeyoung akhirnya karena tidak mau berlama-lama di sini, Jungkook mau menemani Lisa lagi.
“Heeyoung, kau—” Jungkook menggantungkan ucapannya dan matanya melebar usai melihat wajah Heeyoung. “H-Heeyoung, kau kenapa menangis?” tanya Jungkook. Ya, Heeyoung menangis. Itu yang membuat Jungkook terkejut. Wajah Heeyoung sudah basah karena air mata, mata Heeyoung juga memerah.
Heeyoung memandang Jungkook yang menatapnya khawatir. “Hee, ada apa denganmu? Apa berhubungan dengan tugas kita? Kau dimarahi dosenmu?” tanya Jungkook lagi, hati-hati.
Bagaimanapun Jungkook masih sama. Baik kepada siapapun, walau menjaga jarak dengan gadis-gadis seperti sekarang, walau khawatir, Jungkook berusaha menjaga jarak, tentu untuk kekasihnya.“Kook.”
Namun, mendadak tangis Heeyoung pecah, Heeyoung langsung menghampiri Jungkook dan memeluknya membuat Jungkook terkejut. Bahkan terpaku beberapa detik saking kagetnya. Jungkook menelan ludahnya setelah tersadar.
“Heeyoung, ada apa ceritakan saja. Tapi, jangan memelukku. Bisa?” tanya Jungkook hati-hati. Untung saja di sini sedang tidak ramai.
“Kook, aku membenci hidupku. Bisakah aku mengakhirinya?” tanya Heeyoung lirih membuat mata Jungkook melebar.
“Hee, maksudmu?” tanya Jungkook. Tahu ini bukan masalah sepele.
“Ibuku, Ayahku mereka selalu menganggapku tidak ada, yang dianggap hanya Adikku. Aku membenci mereka rasanya. Aku selalu dimarahi, selalu dianggap tidak sempurna. Mereka menyesal aku lahir, apa aku harus mengakhiri hidupku?” lirih Heeyoung lagi.
Jungkook spontan menggeleng. “Tidak, Hee. Bunuh diri bukan caranya,” ujar Jungkook. “Kau berharga, Hee. Kau harus kuat. Okay?”
“Tapi, aku sakit, Kook. Sangat.”
“Hee.”
Jungkook akhirnya memilih membalas memeluk Heeyoung karena tahu bahwa Heeyoung sekarang sedang sedih. Dalam hati, tak lupa Jungkook mengucapkan maaf berkali-kali pada Lisa. Namun, ini benar-benar mendesak, Heeyoung benar-benar membutuhkan ketenangan. Jungkook akan meminta maaf kepada Lisa dan bersedia menerima kemarahan Lisa nanti, asal Jungkook yang menjelaskannya. Semoga Lisa mengerti.
“Kau tenangkan dirimu. Jangan marah. Mereka tidak tahu dirimu seberharga apa. Jadi, jangan sedih. Tenang, masih ada yang menyayangimu seperti teman-temanmu. Pikir panjang, Hee. Mengerti?” ujar Jungkook, namun Heeyoung tidak menjawab, Heeyoung malah mempererat pelukannya membuat Jungkook lagi-lagi menelan ludah. “Hee, maaf bisakah kau lepaskan peluk—”
“Kook, aku membutuhkan ketenangan. Bisakah aku terus memelukmu sampai aku tenang? Please? Kau tidak mau aku bunuh diri, kan?” tanya Heeyoung membuat Jungkook terdiam. Heeyoung akhirnya mempererat pelukannya. Jungkook tidak ada pilihan lain selain diam.
Jungkook hanya berharap Heeyoung bisa cepat tenang karena Jungkook melakukan ini benar-benar hanya agar Heeyoung tenang.
***
“Astaga. Bisa-bisanya aku terlalu sibuk berbincang dengan teman-temanku, sampai lupa ada janji dengan Lisa. Pesanku tadi yang meminta maaf juga tidak dijawab, apa dia marah?” gumam Haneul dengan khawatir. Haneul berdecak kesal. Kesal ke dirinya sendiri.
Haneul mempercepat langkahnya, menuju ke kelas Lisa. Namun, Haneul menghentikan langkahnya ketika dia melewati taman di kampus. Mata Haneul seketika melebar melihat ada seseorang di sana yang dikenalinya melakukan hal yang membuat Haneul terkejut. Haneul bahkan sampai mengucek matanya, mengedipkannya berkali-kali guna memastikan dia tidak salah melihat.
“J-Jungkook?” ujar Haneul. “Dia memeluk seseorang? Itu bukan Lisa. Siapa itu?” gumam Haneul seraya memandangnya terkejut.
Ya, Haneul melihat Jungkook sedang berpelukan dengan Heeyoung. Tentu saja Haneul terkejut. “Jungkook itu, 4k tampak sangat mencintai Lisa. Namun, aslinya? Benar-benar mengerikan. Dia ternyata bermain-main di belakang Lisa?” ujar Haneul, lalu dia tersenyum miring. “Bukankah sangat menyenangkan kalau Lisa mengetahui ini?” gumam Haneul setelahnya, senang.***
Lisa sendiri masih menunggu di depan kelas. Menghela napas karena Haneul tidak kunjung datang. Apakah Haneul benar-benar lupa? Namun, mata Lisa melebar ketika baru saja mengatakan itu, Haneul sudah datang seraya berlari memanggil namanya. Lisa spontan berdiri.
“Lis, maaf, aku terlambat. Tadi aku benar-benar lupa, maaf,” ujar Haneul terburu-buru.
“I-iya. Aku mengerti, Sunbae. Tidak masalah.”
“Lis, kita bisa ke taman kampus?” tanya Haneul membuat kening Lisa berkerut.
“Taman kampus? Bukankah ke kafe?”
“Tidak masalah. Ke sana dulu, oke. Ikut saja. Ayo.”
“Eh, Sunbae!”
Lisa mendadak pergelangan tangannya sudah ditarik oleh Haneul membuat Lisa tidak bisa melakukan apapun selain pasrah. Lagi pula Jungkook tampaknya juga senang karena Haneul mendadak ingin di taman kampus. Dengan begitu, Jungkook dapat mengawasi keduanya lebih mudah. Hingga sampai di taman kampus, anehnya Haneul malah membawanya ke rerumputan sekitar taman seakan-akan mereka sedang bersembunyi.
“Haneul Sunbae, untuk apa kita ke sini?” tanya Lisa.
“Untuk melihat kebenaran Lisa-ya,” ujar Haneul membuat kening Lisa berkerut.“Kebenaran? Apa maksudmu?”
“Iya. Lihat ke arah sana, Lis. Kau pasti tahu dia siapa,” ujar Haneul seraya menunjuk ke arah Jungkook dan Heeyoung.
Lisa mengikuti arah tunjuk Haneul dengan bingung, namun matanya melebar kala melihat Jungkook tengah berpelukan dengan seseorang. “O-Oppa?” ujar Lisa tak percaya.
Haneul tersenyum miring. Semoga saja rencananya berhasil—batinnya.
—To Be Continue—
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life [LK]✅
RomansJeon Jungkook, yang biasa dipanggil Jungkook adalah anak yatim-piatu sejak kecil. Jungkook menggantikan posisi Ayahnya sebagai CEO, karena Ayahnya yang meninggal beserta Ibunya dalam kecelakaan. Jungkook menikah dengan gadis bernama Lalisa Manoban...