Jungkook terjongkok seraya memegang lengannya. Jungkook kemudian memandang pria yang berdiri di depannya. Pria itu perlahan terjatuh ke lantai seraya memegang perutnya yang berdarah karena tertembak. Yonggi. Yonggi tadi verusaha melindunginya. Tapi Sehun tadi tidak ingin menyerah dan kembali menembak karena dia ingin Jungkook yang terkena. Sampai akhirnya Jungkook terkena tepat di lengannya, sedangkan Yonggi di perutnya.
“Y-Yonggi—aish.” Jungkook meringis di akhir ketika dia mencoba menggerakkan tubuhnya, lengannya benar-benar terasa sakit.
“Jangan bergerak, Kook.” Baekhyun yang menyadarinya buru-buru menahan tubuh Jungkook agar tidak banyak bergerak yang berpotensi membuat darah dan luka di lengannya semakin sakit. Whan dan Jae lekas menghampiri Yonggi yang sudah dibaringkan di lantai. “Kau tertembak di lengan. Tunggu sebentar, ambulans akan segera datang! Kalian berdua akan ditangani.” Baekhyun menoleh kepada rekan polisinya yang lain. “Tangkap Ok Sehun,” titahnya geram dan mereka mengangguk.
Dua polisi segera maju dan memborgol tangan Sehun yang memberontak, walau sia-sia karena kakinya benar-benar sakit. Semakin banyak bergerak, darahnya akan keluar semakin banyak. Tak lama, Sehun malah tidak sadarkan diri. Mungkin karena kesakitan. Baekhyun menyuruh menunggu karena saat ambulans datang nanti, Sehun akan dibawa ke ambulans juga. Cukup borgol sampai ambulans datang, bisa saja Sehun hanya berpura-pura.
“Yonggi,” ucap Jungkook tiba-tiba membuat Baekhyun menoleh. Jungkook tengah memandang Yonggi yang dibaringkan di lantai. “Aku ingin melihatnya.”
“Tidak sekarang, Kook. Kau jangan banyak bergerak, darahnya akan keluar lebih banyak, itu berbahaya. Saat Lisa sembuh, kau ingin kau yang sakit?” Ucapan Baekhyun membuat Jungkook terdiam. Kemudian dia melanjutkan. “Tenang saja, Yonggi akan segera ditangani oleh medis sebentar lagi,” sambungnya kemudian.
Jungkook hanya bisa pasrah dan memandang Yonggi yang tengah memegang perutnya seraya berbaring di lantai ditemani Whan dan Jae. Yonggi sempat mendorong tubuhnya sehingga dia yang tertembak di perut, walau tetap akhirnya Jungkook tertembak di lengan. Tapi setidaknya Jungkook tidak tertembak dua kali.
“Tenang, Jungkook-ssi.”
Jungkook memandang Yonggi yang baru saja berbicara. Yonggi menoleh, berusaha menahan rasa sakit. “Aku baik-baik saja,” ucap Yonggi berusaha menenangkan.
Jungkook mengepalkan tangannya. Dia benci karena sekarang dia terlihat begitu lemah dan tak berdaya. Dia hanya bisa melihat Yonggi dari jauh. Jungkook hanya bisa mengangguk, menatap Yonggi serius.
“Kau tentu harus baik-baik saja. Ini perintahku juga permintaan Wendy. Astaga, kau bodoh, seharusnya kau jangan mendorongku.”
Yonggi tertawa kecil ditengah-tengah sakit yang dirasakannya. “Bukankah seorang keluarga tidak akan membiarkan keluarganya sendiri tertembak di hadapanmu?” tanya Yonggi dengan wajahnya yang semakin pucat sukses membuat Jungkook terkejut.
Namun tak lama Jungkook tersenyum dan mengangguk. Hatinya menghangat mendengar ucapan Yonggi. “Benar. Kita keluarga. Kau harus baik-baik saja, karena tidak ada satupun keluarga yang ingin keluarganya meninggal kan?”
Yonggi terdiam sejenak, sebelum dia tersenyum tipis dan mengangguk. “Iya. Kita keluarga,” jawabnya kemudian.
”Yonggi-ssi! Kau harus bertahan! Ambulans akan segera datang!”
Yonggi mengalihkan perhatiannya pada Whan dengan wajah yang mulai pucat. ”Tak perlu berlebihan, aku sudah sering tertembak.” Yonggi mendesis ketika sakit di perutnya begitu terasa. ”Aku minta tolong, katakan pada Wendy aku akan baik-baik saja, tidak usah khawatir dan memikirkanku. Aku minta maaf sudah mengingkari janji. Aku tidak sengaja,” sambungnya kemudian. Dia menjadi khawatir membayangkan reaksi Wendy melihatnya seperti ini. Dia yakin, Wendy bisa sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life [LK]✅
RomanceJeon Jungkook, yang biasa dipanggil Jungkook adalah anak yatim-piatu sejak kecil. Jungkook menggantikan posisi Ayahnya sebagai CEO, karena Ayahnya yang meninggal beserta Ibunya dalam kecelakaan. Jungkook menikah dengan gadis bernama Lalisa Manoban...