"Pemeriksaannya sudah keluar. Air ini memang mengandung racun. Memang efeknya tidak akan langsung bekerja. Efeknya bekerja dalam puluhan menit atau jam. Tapi jika meminumnya seteguk saja, kecil kemungkinannya untuk selamat. Racun ini benar-benar kuat. Sangat mematikan."
Jungkook tercengang mendengar ucapan dari pihak polisi itu. Jungkook perlahan menoleh, memandang botol kecil dimana ada air yang sudah diambil dari ruang rapat dan dibawa oleh kepolisian untuk diperiksa. Sore ini, pemeriksaannya sudah keluar dan diberitakan kepada Jungkook, Sehun, dan pelayan yang mengantarkan air beracun itu.
"Air itu benar-benar terdapat racun?" tanya Jungkook memastikan dan anggukan dari polisi itu sukses membuat Jungkook melemas.
Jungkook benar-benar merasa bersalah. Matanya memanas. Penyesalan, benci kepada dirinya sendiri, khawatir dengan keadaan Lisa sekarang bercampur aduk menjadi satu. Jungkook rasanya benar-benar ingin membunuh dirinya sendiri. Dia tidak bisa berhenti merutuki dirinya sendiri dalam hati. Jungkook hanya menunduk. Memandang tangannya yang menampar Lisa dan merematnya erat. Melampiaskan kebenciannya kepada dirinya sendiri sekarang.
"Kami akan menyimpan hasilnya dan menginterogasi Sehun-ssi dan pelayan itu. Kau bisa kembali."
Mendengar ucapan polisi itu, Jungkook mendongak. Dia hanya memandang polisi itu sebentar, sebelum dia menoleh ke arah Sehun dengan tatapan tajam sukses membuat Sehun terkejut melihatnya. Terlebih, ketika Jungkook memegang dan menarik kerah kemejanya, menariknya berdiri dari kursinya dengan tatapan tajam, kental akan kemarahannya.
"Kau pelakunya kan?! Selama ini, kau yang mengirimkan pesan itu kepada Lisa, kan?!" bentaknya.
"Jungkook-ssi, apa maksudmu?"
"Berhenti berbohong, brengsek!" umpat Jungkook. Muak mendengar kebohongan demi kebohongan dari bibir Sehun.
"Tenang, Jungkook-ssi."
"Mengaku kau!"
Ketika menyadari suasana kembali memanas, terlebih Jungkook malah semakin menggila dengan emosi yang semakin tak terkendali dan mengabaikan semua ucapan para polisi yang berusaha menenangkannya dan memintanya untuk berhenti, mereka akhirnya memisahkan Jungkook dengan Sehun secara paksa. Walau berhasil dijauhkan, Jungkook masih memberontak dengan tatapan tajamnya yang ditujukan kepada Sehun.
"Kenapa kalian menahanku untuk memukul kriminal? Dia harus mendapatkannya! Lepaskan aku!" bentak Jungkook seraya memberontak. Tapi tenaganya tidak sebanding dengan dua polisi yang menahannya.
"Dia pelakunya! Percayalah! Dia memintaku meletakkan racun ke dalam minuman itu. Dia mengatakan akan memberikanku uang dan aku tidak ada efek apapun, tidak akan terjadi apapun padaku! Tapi dia berbohong! Dia tidak bertanggung jawab! Dia malah menuduhku!"
Pelayan yang merupakan suruhan Sehun berteriak-teriak seraya menunjuk Sehun dengan penuh amarah. Muak melihat Sehun sekarang malah bersandiwara dan bersikap santai seakan-akan bukan dia pelakunya. Menumpahkan semua kesalahan kepadanya. Dia menyesal karena menerima dan mempercayai Ok Sehun. Seharusnya dia tidak tergiur dengan bayaran yang begitu besar. Jika saja dia tidak tergiur dengan uang yang bisa membeli puluhan rumah itu, dia tidak akan masuk ke dalam penjara dan menjadi tersangka utama.
Jungkook sendiri mengepalkan tangannya. Sudah pasti, Sehun pelakunya. "Kalian mendengar itu! Jadi, lepaskan aku!" Jungkook semakin memberontak, namun semua usahanya sia-sia. Dia menatap tajam Sehun. "Kau pelakunya, brengsek! Mengaku!" teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life [LK]✅
RomanceJeon Jungkook, yang biasa dipanggil Jungkook adalah anak yatim-piatu sejak kecil. Jungkook menggantikan posisi Ayahnya sebagai CEO, karena Ayahnya yang meninggal beserta Ibunya dalam kecelakaan. Jungkook menikah dengan gadis bernama Lalisa Manoban...