Beberapa hari sudah berlalu. Lisa masih belum sadar dan melewati keadaan yang berbahaya. Diujung tanduk. Memprihatinkan. Beberapa kali, Lisa mendadak sesak napas, detak jantungnya melemah, dan lain sebagainya. Sampai sekarang, Jungkook juga belum tahu keadaan Lisa yang sebenarnya. Semua orang sudah berusaha menjelaskannya, namun Jungkook akan mengusirnya, bahkan marah-marah. Semua juga akhirnya tidak bisa memaksa. Mungkin Jungkook masih membutuhkan waktu.
Jujur, Jungkook sangat kecewa. Dia tidak pernah se-kecewa ini. Istrinya yang begitu dicintai dan dia percaya hendak membunuhnya. Itu membuatnya benar-benar sakit hati, kecewa, sekaligus tak percaya. Dia tidak mau mendengar penjelasan apapun—tepatnya dia takut apapun yang dijelaskan akan membuat Jungkook semakin sesak dan sakit hati.
Yang dipikirkan Jungkook, wanita itu sudah pergi entah kemana dan mengirimkan surat cerai—jika bukan surat ceraipun, dia akan pergi dan menghilang tanpa kabar. Dan pemikiran Jungkook tidak benar sama sekali.
Tapi Wendy hari ini sudah tak bisa menahannya lagi. Dia memutuskan akan mengatakan semuanya kepada Jungkook. Tidak peduli bagaimanapun caranya. Dia sudah membawa surat dan ponsel Lisa, ditemani Yonggi. Jungkook menoleh ketika pintu terbuka, namun melihat siapa yang datang, dia kembali menghadap ke depan. Tidak peduli.
Wendy menghela napas, berjalan mendekati Jungkook. “Jung—“
“Ingin membicarakan wanita itu lagi?” sela Jungkook ketika Wendy baru saja membuka suara setelah berdiri tepat disampingnya. “Jika iya, lebih baik kau pergi, aku sudah mengatakannya berkali-kali, aku tidak mau berurusan dengannya,” dinginnya tanpa menoleh sama sekali.
“Ya! Setidaknya dengarkan dulu! Semua tidak seperti yang kau pikirkan!”
“Jangan membual.” Jungkook menoleh pada Wendy. Dari tatapannya, bisa menunjukkan betapa sedihnya, marah dan kecewanya kepada Lisa. “Aku mencintainya dengan sepenuh hati, aku berusaha keras mencari siapa pembunuh sebenarnya, sekuat tenaga. Menerima kekurangannya, tapi dia justru ingin membunuhku!”
Jungkook tersenyum miris. “Aku juga sedih saat calon anak kami keguguran, fakta Lisa tidak bisa melahirkan, aku juga sedih. Tapi aku berusaha tetap kuat di hadapannya, terlihat baik-baik saja, semua untuknya. Aku bahkan memenjarakan Minju yang ingin membunuhnya, mati-matian mencari pelakunya. Tapi ini balasannya?”
“Kook—”
“Aku tidak mau mendengar apapun perkataan yang berhubungan dengan wanita brengsek itu.”
Jungkook terkejut ketika setelah mengatakan itu dia mendapatkan tamparan, dari Wendy. Jungkook menatap Wendy yang menatapnya tajam, kedua tangannya dikepal guna menahan amarah.
“Wen.”
Yonggi juga terkejut Wendy tiba-tiba menampar, walau ucapan Jungkook tadi juga tak terduga. Dia memegang lengan Wendy. Bukan berarti dia membela Jungkook, hanya saja dia tidak mau Wendy terbawa emosinya sendiri. Tapi terlambat. Wendy benar-benar marah. Terbukti dengan Wendy yang langsung menoleh pada Yonggi dengan tajam.
“Kau ingin membelanya? Kau tidak dengar apa yang dikatakannya, huh?!” Wendy menghempas kasar tangan Yonggi yang memegang lengannya. Wendy menatap Jungkook. “Dan kau! Kau berani sekali menyebut Lisa brengsek! Kau yang brengsek dan bodoh, Kook! Aku akan melakukan lebih dari menampar kalau saja kau bukan suami Lisa! Kau memang tak pantas untuknya!”
“Kau marah karena dia menusukmu kan? Kau tidak tahu kalau ada nomor tidak dikenal yang menghubungi Lisa saat itu kan?! Kau tidak tahu apa yang dikirimkannya sampai Lisa lepas kendali! Semua karena kau tidak mau mendengarnya!” Wendy kemudian melempar ponsel Lisa kepada Jungkook, Jungkook tentu langsung tahu itu adalah ponsel Lisa. “Lihat sendiri!” kecam Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life [LK]✅
RomanceJeon Jungkook, yang biasa dipanggil Jungkook adalah anak yatim-piatu sejak kecil. Jungkook menggantikan posisi Ayahnya sebagai CEO, karena Ayahnya yang meninggal beserta Ibunya dalam kecelakaan. Jungkook menikah dengan gadis bernama Lalisa Manoban...