Marriage Life Part 30

2.8K 145 33
                                    

Jungkook berlari layaknya orang kesetanan. Dia benar-benar mengerahkan segala kemampuannya untuk berlari. Seluruh tenaganya. Dia berlari dengan ponsel yang masih dia tempel di telinganya, keringatnya sudah membasahi tubuhnya. Namun dia tidak memedulikannya sama sekali. Yang ada di pikirannya sekarang hanya Lisa. Suara Lisa yang begitu lirih, merintih kesakitan dan meminta tolong di setiap kalimatnya sukses membuat Jungkook kacau. Benar-benar kacau. Tidak bisa memikirkan apapun selain dengan cepat menghampiri dan memastikan keadaan istrinya yang tidak baik-baik saja.

Lisa sendiri berusaha keras mempertahankan kesadarannya. Mengelus perutnya sendiri seraya merintih atau berteriak kesakitan. Lisa hanya berharap Jungkook segera datang dan menolong calon anak mereka. Lisa tak mau perjuangannya yang sejak tadi merangkak ke arah ponselnya yang terjatuh dengan jarak cukup jauh, menjadi sia-sia. Dia hanya mau calon anaknya baik-baik saja. Dia sudah mendengar banyak telepon masuk dari teman-temannya dan dia sebenarnya berusaha keras menggapai ponselnya sampai akhirnya berhasil ketika Jungkook meneleponnya yang kesekian kali.

“J-Jungkook Oppa. Tolong. A-Anak kita,” lirihnya dengan napas tak beraturan ke ponsel yang terletak disampingnya.

Dia sebenarnya ingin berteriak meminta tolong. Tapi dia tahu, itu percuma. Tidak akan ada yang menolongnya. Tempat ini sangat sepi. Lisa hanya membuang tenaga. Dia sudah mencoba metode ini di awal tadi dan tak menghasilkan apapun.

Jungkook yang mendengarnya menjadi semakin panik. Larinya semakin menggila. “Iya, Lis. Aku sedang menuju kesana. Bertahan, Sayang. Aku akan segera datang, menolongmu dan calon anak kita.”

Lisa bisa mendengar keseriusan. Namun terdengar gentar juga di suara Jungkook. Dia tahu, Jungkook mati-matian menahan air matanya, kekhawatirannya, dan berusaha terlihat tegas. Serius. Jungkook pasti sedang kacau.

Oppa,” panggilnya. “Mataku berat.” Awalnya hendak menenangkan. Namun akhirnya dia menyuarakan apa yang dirasakannya.

“Tidak, Lisa! Jangan tutup matamu! Tunggu aku! Kau harus bisa menahannya!” teriak Jungkook. Semakin panik ketika Lisa tak kunjung menjawabnya. “Lisa! Jawab aku! Kau mendengarku kan?!” teriaknya lagi. Tapi tetap tidak ada jawaban.

Hingga akhirnya, Jungkook sampai di taman yang dimaksud Lisa. Sampai-sampai dia langsung berlari keluar dari acara, padahal dia bisa dikatakan tuan rumah dalam acara ini. Tapi dia tidak peduli. Lisa dan calon anaknya lebih penting dibanding apapun. Mata Jungkook melebar kala dia akhirnya menemukan Lisa yang tengah terbaring di rerumputan seraya memegang perutnya yang mengeluarkan darah.

“LISA!” Jungkook lekas berlari ke arah Lisa. Tidak memedulikan ponselnya yang sudah terjatuh ke rerumputan.

Lisa sendiri perlahan memandang Jungkook seusai membuka kedua matanya. Menemukan Jungkook yang tengah berlari ke arahnya sukses membuatnya tersenyum lega. Setidaknya dia masih bisa bertemu Jungkook. Kalau saja, ini adalah hari terakhirnya. Jungkook sendiri akhirnya sampai di hadapannya, meletakkan kepala Lisa di pahanya. Lisa bisa merasakan tangan Jungkook yang gemetar saat melakukannya.

Oppa,“ panggilnya lagi.

“M-Maaf, Lis. Aku terlambat. Maaf.” Jungkook benar-benar merasa bersalah, kacau melihat Lisa seperti ini. Jungkook gagal menjaga istrinya.

“Aku akan segera menelepon ambulance. Mobil kita rodanya sejak tadi bermasalah dan sedang diperbaiki.”

“Aku tahu!” sentak Jungkook tiba-tiba membuat semua orang terkejut. “Telepon saja!”

Marriage Life [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang