Yonggi berdecak melihat Wendy yang berlari cepat ke kamar Jungkook dan Lisa, sangat buru-buru. Yonggi yakin, Wendy tidak percaya. Awalnya Yonggi juga tidak percaya. Tapi lihat saja nanti, setelah semuanya sudah terungkap bagaimana terkejutnya Wendy. Yonggi sendiri tadi bahkan juga shock, tak menyangka bahwa seseorang yang sangat dicintai dan dilindungi Jungkook mati-matian yang membawa Jungkook ke malapetaka. Dia hanya diam ketika Wendy menggedor pintu dan berteriak-teriak. Melihat wajah Lisa saja, rasanya Yonggi sangat malas.
“Lisa-ya! Buka pintunya!” teriak Wendy berkali-kali. Pintunya dikunci dari dalam dan dia semakin kesal kala Yonggi hanya diam. Sengaja tidak ingin membantunya. “Ya! Bantu aku bukakan pintunya!” kesalnya. “Aku tahu kau marah padanya, tapi kau harus membantuku, aku akan meluruskan salah paham ini.”
“Tidak perlu penjelasan. Temanmu yang terlalu bodoh.”
“Ya! Jaga bicaramu!”
“Kenyataan kan?”
“Yon—”
Wendy menghentikan kalimatnya yang hendak keluar ketika pintu yang digedornya tadi terbuka sedikit. Wendy mengerutkan kening, sedikit maju agar semakin dekat dengan pintu. “Lisa?” panggilnya seraya mendorong pintu itu sehingga terbuka lebar dan dia terkejut menemukan Lisa tengah terbaring di lantai dengan tangan yang memegang perutnya. Perutnya mengeluarkan darah segar, bahkan bajunya—tepat di area luka sudah terluka. Bukan hanya Wendy yang terkejut, Yonggi juga. “Lis!”
Wendy buru-buru menghampiri, meletakkan kepala Lisa di pahanya setelah duduk. “Lis! Astaga! Apa yang terjadi?” tanyanya panik. Dia khawatir sampai matanya terasa memanas. Tentu saja. Lisa sahabatnya.
Lisa sendiri tak menjawab, dia sedang mengumpulkan tenaga sekaligus menahan sakit yang dirasakan di perutnya. Sakit sekali. Dia kemudian menoleh ke arah Yonggi yang hanya berdiri, memandang keduanya. Lisa memaksakan senyumannya dengan bibir pucat. Kemudian dia memberikan ponsel dan kertas yang dilipat kepada Wendy, meletakkan tepat di tangan Wendy yang tadinya sebelahnya memegang kepala atau beberapa bagian lain, sedangkan satu tangan lainnya tengah memegang perutnya, menahan pendarahan, walau sudah terlambat sebenarnya membuat Wendy menatapnya.
“Aku tahu, ini tidak bisa menebus kesalahanku, tapi Wen, berjanjilah, jika Jungkook kekurangan darah gunakan darahku sebagai gantinya. Jangan pedulikan nyawaku. Aku sudah tidak ingin hidup, aku tidak bisa bertemu Jungkook lagi, aku malu. Aku tak masalah jika nyawaku hilang demi dirinya, menggantikan posisi Jungkook,” ucapnya. Sesekali terhenti karena ringisan atau cenderung menarik napas, terbata-bata juga.
Wendy melebarkan mata. “Ya! Apa yang kau katakan? Jangan membahas mengenai kematian. Sebenarnya kenapa tanganmu? Lihat ini!” Wendy memegang kedua telapak tangan Lisa yang berdarah juga.
Lisa tersenyum. Dia sengaja melakukannya. Dia sengaja agar dia kekurangan darah dan dipastikan mati. Dia juga ingin menyayat yang lain, tap dia khawatir Jungkook membutuhkan darahnya. Dia tahu golongan darah Jungkook sama dengannya.
“Aku sengaja, aku tidak mau hidup.”
“Ya! Kau gila? Kau tidak memikirkanku, huh?!” Tentu saja Wendy tidak terima. Dia tidak mau kehilangan Lisa, air matanya bahkan sudah lolos tanpa bisa ditahannya.
Lisa merasa bersalah dan tak tega meninggalkan teman-temannya. Tapi jujur, dia sudah sangat putus asa. Dia menoleh pada Yonggi. “Aku tahu kau marah padaku, Yon. Kau membenciku, aku pantas mendapatkannya. Tapi kuharap kau bisa membantuku, selamatkan Jungkook dan sampaikan aku sangat menyesal, aku sangat mencintainya. Sungguh.”
Yonggi hanya diam. Jujur, apa yang dilakukan Lisa sekarang membuatnya terkejut. Setelah terkejut karena Lisa menusuk Jungkook, sekarang dia dikejutkan dengan Lisa yang benar-benar menyesal, merasa bersalah, sampai ingin bunuh diri. Tatapannya, ucapannya begitu tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life [LK]✅
RomanceJeon Jungkook, yang biasa dipanggil Jungkook adalah anak yatim-piatu sejak kecil. Jungkook menggantikan posisi Ayahnya sebagai CEO, karena Ayahnya yang meninggal beserta Ibunya dalam kecelakaan. Jungkook menikah dengan gadis bernama Lalisa Manoban...