“Lis!”
Yonggi sontak terkejut dan berdiri dari sofa ketika teriakan Jungkook terdengar di ruangan ini. Yonggi memang menjaga Jungkook yang pingsan bersama Lisa di ruangan itu. Yonggi menemukan Jungkook yang sudah membuka kedua matanya sontak membuatnya lega. Jungkook sendiri tentu saja langsung memikirkan Lisa. Jungkook sontak ingin duduk, namun pusing di kepalanya membuatnya meringis dan kembali berbaring dengan suara Yonggi yang memintanya untuk tetap berbaring di brankar.
“Dimana Lisa, Yonggi? Dia baik-baik saja?” tanya Jungkook langsung ketika Yonggi baru saja membantunya berbaring. Jungkook tak memedulikan keadaan fisik tubuhnya sekarang. Hanya memikirkan Lisa saat ini.
“Tenang, Jungkook-ssi. Aku tahu kau khawatir, tapi kau juga baru sadar. Kau harus tenang, jangan panik. Takutnya bisa memperburuk keadaan fisikmu,” ujar Yonggi dengan raut wajah khawatir.
“Tak usah pedulikan aku. Dimana Lisa, bagaimana keadaannya?” tanya Jungkook cepat. Fisiknya sendiri tak penting di matanya. “Jawab aku, Yon. Jangan hanya diam,” desaknya dengan intonasi khawatir sekaligus tegas.
“Dokter sudah memeriksamu dan Lisa-ssi. Kau baik-baik saja, kau pingsan karena efek obat bius. Sedangkan Lisa-ssi, dia juga baik-baik saja. Tadi Yejun-ssi beserta beberapa orang membantu mendobrak dan menemukan kalian. Kalian segera diperiksa. Untungnya karena cepat diperiksa dan diberikan penanganan, keadaan Lisa-ssi baik-baik saja jika tidak ada masalah dan terus diberikan perawatan secara intensif.”
Jungkook sontak lega mendengar penjelasan Yonggi barusan. Benar-benar lega. Untungnya setidaknya Lisa baik-baik saja. “Lalu dimana dia? Aku ingin menjenguknya.”
“Ada di ruang sebelah. Lisa-ssi sedang dijaga oleh orang tuanya. Kau juga sebaiknya tetap disini, kondisimu belum pulih.”
“Apa saat ini fisikku penting sekali? Aku ingin menemui Lisa.”
“Tapi—”
“Jika kau tak mau mengantarku. Aku bisa pergi sendiri.”
“Jungkook-ssi!” Yonggi sontak memekik, menahan tubuh Jungkook yang hendak beranjak dari brankarnya. Jungkook cukup keras kepala dan tak bisa diajak bekerja sama jika ada hal berhubungan dengan Lisa. “B-Baiklah. Aku akan mengantarkanmu ke ruangan Lisa-ssi dan meminta kursi roda. Kau tetap disini,” ujarnya, mengalah. Lebih baik dibanding Jungkook nekat, kembali mencabut infus dan membuat punggung tangannya terluka untuk kedua kalinya.
“Baiklah. Cepat, Yon,” desaknya dan Yonggi mengangguk.
Dengan segera dia beranjak pergi untuk meminta kursi roda dan Jungkook menunggu dengan raut wajah cemas. Mengingat bagaimana keadaan Lisa ketika terakhir Jungkook melihatnya membuatnya merasa bersalah dan terus merutuki dirinya.
“Lisa, maafkan aku,“ lirihnya.
***
“Jungkook? Kenapa kau kemari?”
Jiah bertanya dengan mata melebar. Terkejut. Yejun juga turut menoleh. Satu pemikiran dengan Jiah. “Benar. Kenapa kau membawanya Yonggi? Dia baru sadar kan? Seharusnya dia berisitirahat,” ujar Yejun.
Yonggi sendiri tersadar dari keterkejutannya ketika Yejun bertanya. Dia terkejut menemukan Wendy ternyata ada di dalam ruangan ini juga. Dia tak berpikir kalau Wendy akan datang juga. “Jungkook—”
“Aku yang hendak datang. Aku memaksa Yonggi,” sela Jungkook langsung. “Aku baik-baik saja, keadaanku tak penting. Aku ingin melihat Lisa,” ujarnya dengan raut wajah cemasnya. Dia secara mandiri memutar ban kursi rodanya dan Yonggi membiarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life [LK]✅
RomanceJeon Jungkook, yang biasa dipanggil Jungkook adalah anak yatim-piatu sejak kecil. Jungkook menggantikan posisi Ayahnya sebagai CEO, karena Ayahnya yang meninggal beserta Ibunya dalam kecelakaan. Jungkook menikah dengan gadis bernama Lalisa Manoban...