Jangan lupa vote dan komentarnya.
.
.
."Jangan lupa jam makan siang nanti kita akan menemui calon suami kamu"
Ucapan diaz terus berputar putar di otaknya. Calon suami? Bahkan gladys yakin dia tidak akan menerima pria itu.
Karena sebenarnya sejak sangat lama ia sudah menentukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya. Meski kini itu seperti hal yang mustahil. Namun gladys memiliki keyakinan dalam hati, bahwa hari itu akan tiba. Hari dimana ia berdiri di altar bersama orang yang ia cintai.Kebahagiaan apalagi yang diinginkan para gadis didunia ini selain mengucapkan janji suci bersama orang yang mereka cintai?
Gladys menghela nafasnya. Kini iaberada di salah satu cafe favoritnya. Hari ini ia memiliki tiga janji pertemuan. Bertemu teman dekatnya, bertemu klien barunya dan bertemu orang yang akan dijodohkan dengannya.
Perlu kalian ketahui, gladys adalah seorang designer busana. Ia memiliki klien klien dari kalangan atas yang bisa membayar busana rancangannya dengan harga yang sangat tinggi. Tentu saja karena keahlian gadis mudah ini tak main main. Gladys selalu bisa membuat klien kliennya merasa terkesan dan sangat menyukai busana rancangannya. Itu sebabnya gladys cukup terkenal dikalangan pebisnis, artis dan kalangan atas lainnya. Selain karena nama besar daddynya yang terkenal sebagai pebisnis sukses dan nama mommynya sebagai mantan model terkenal ,namun ia terkenal juga karena keahliannya yang bukan main.
"Nona gladys?" Sapa seorang wanita dengan ramah kepadanya. Gladys tersenyum sambil bangkit dari duduknya.
"Iya saya gladys. Mari mrs. Renata silahkan duduk" ucap gladys dengan sopan mempersilahkan wanita yang terlihat sudah paruh baya itu untuk duduk di salah satu kursi disana.
Mereka memesan minuman untuk dinikmati sembari membicarakan tentang rancangan busana itu.
"Jadi mrs. Renata ingin busana untuk acara apa" tanya gladys dengan sopan
"Begini nona, saya ingin sebuah gaun pengantin untuk pernikahan putri saya. Dan juga brides maid sekitar 10 orang" gladys mengangguk
"Ingin model atau tema seperti apa?"
"Putri saya ingin gaunnya dibuat simple namun elegan. Warnanya putih tulang saja. Dan..." mereka terus melanjutkan percakapan itu.
Gladys dengan sigap mencatat apa yang diinginkan dari kliennya ini. Mereka juga melihat sebuah buku album sebagai salah satu inspirasi untuk model busana yang akan dibuat.
"Astaga ini bagus dan ini juga saya jadi bingung" ucap renata menunjuk kearah gambar yang ia inginkan.
Gladys tersenyum.
"Jika anda mau, saya akan memadukan keduanya"
"Bisakah?" Tanya renata tidak percaya
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...