M 11 (korban yang sesungguhnya)

71.5K 2.8K 230
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya

Jangan lupa vote dan komennya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salam dari gladys

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Al membuka kedua matanya saat merasakan sesuatu yang hangat mengenai ceruk lehernya. Sebuah senyuman akhirnya terbit di bibir al saat mengetahui itu adalah deru nafas gladys yang sedang tertidur lelap.

Entah sadar atau tidak, gladys tidur sambil memeluk dirinya. Menyembunyikan wajah cantik itu di ceruk leher al.

Al hanya diam karena ia tak ingin menganggu gladys. Al tau pasti gadis itu sangat kelelahan setelah apa yang terjadi semalam. Ia memilih membiarkan gadis itu beristirahat dalam tidur nyenyaknya sambil menghirup dalam aroma rambut gladys yang sangat ia sukai.

"Tak berubah" guman al sambil tersenyum. Ia masih ingat sekali aroma yang dulu sering ia cium dari rambut gladys. Dan kini ia dapat merasakannya kembali.

Prang!!

Al terkejut mendengar suara gaduh itu. Suaranya cukup keras, hingga membuat gladys berjingkat dalam tidurnya. Al mengusap rambut gladys dengan lembut memberikan kenyamanan lagi pada gadis itu agar tetap tertidur.

Setelah dirasa gladys sudah nyaman kembali dalam tidurnya. Perlahan al melepaskan tangan gladys yang sejak tadi memeluk dirinya. Al bergerak dengan sangat pelan turun dari ranjangnya. Sebenarnya ia sangat enggan untuk beranjak dari sana. Namun ada sesuatu yang harus ia pastikan.

Al mencari cari sumber suara kegaduhan itu. Dan ternyata berasal dari dapur. Buru buru al berjalan kesana, dan apa yang ia lihat sesuai dengan dugaanya.

"Ups sorry aku bangunin kamu" ucap alice yang kini menikmati segelah kopi di atas meja pantry.

Alice kembali meminum kopinya dan mengacuhkan al yang berdiri menatapnya. Merasa tak nyaman terus diperhatikan akhirnya alice balas menatap pria itu.

"Kenapa?" Tanya alice dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya alice dengan malas.

Al berjalan mendekatinya. Kemudian al melingkarkan kedua tangannya di perut alice, mengecup bibir alice lembut.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang