Jangan lupa vote dan komennya
.
.
.
.
.
.
Mobil mewah berwarna hitam milik al berhenti didepan sebuah bangunan rumah yang terlihat sangat megah. Tak lama dari itu al keluar dari mobilnya, disusul dengan gladys.Gladys memperhatikan seluruh bagian depan rumah ini. Ia tidak tau rumah siapa ini. Tiba tiba saja, al mengajaknya kesini saat mereka sampai di indonesia. Dan seperti biasa gladys selalu menurut.
"Ayo" ucap al pada gladys kemudian berjalan mendahuluinya menuju pintu utama rumah itu.
Al mendorong pintunya begitu saja dan masuk tanpa permisi. Gladys hanya mengikutinya saja.
"Welcome Home.." ucap al pada gladys dengan tersenyum. Gladys terkejut.
"Home?" Tanya gladys memperjelas. Al mengangguk.
"Ini rumah kita sekarang" tambah al. Gladys langsung tersenyum lebar. Pandangannya tertuju pada seluruh penjuru rumah. Gladys sangat menyukainya.
"Ini beneran rumah kita?" Tanya gladys. Al mengangguk.
"Suka?"
"Banget!!" Seru gladys dengan riang.
"Aku boleh lihat lihat rumahnya?"
"Nggak" balas al membuat senyum gladys langsung surut.
Melihat ekspresi kecewa gladys membuat al tertawa.
"Boleh lah dys. Kan ini juga rumah lo sekarang" ucap al lagi. Gladys kembali tersenyum.
Ia langsung berjalan dengan riang untuk berkeliling rumah. Rumah ini sangat luas. Perabotannya sudah. Bahkan disana ada sebuah bingkai foto pernikahan mereka yang dicetak sangat besar. Gladys sangat senang melihatnya.
"Kak aku boleh tambahin foto nggak?" Tanya gladys.
"Terserah lo aja" balas al. Gladys mengangguk.
Ia kembali berjalan menuju area belakang rumah. Ada sebuah taman yang sangat luas dipenuhi oleh berbagau macam bunga. Disana juga ada kolam renang. Dan juga ada sebuah ruangan kaca khusus untuk gym. Memang al sangat suka ngegym. Terbukti dari bentuk tubuhnya yang aduhai.
"Lo suka bunga kan?" Tanya al tiba tiba muncul dari belakang gladys. Gladys mengangguk.
"Lo boleh tanam bunga apa aja disana" ucap al menujuk kearah taman bunga.
"Makasih kak" ucap gladys lagi. Al hanya mengangguk.
Mereka berdiri berdampingan. Menikmati suasana yang begitu tenang dan asri.
"Oh iya mau lihat kamar kita nggak?" Tanya al tiba tiba pada gladys. Gladys mengangguk berkali kali.
"Ayo" ucap al kemudian mengajak gladys masuk. Kali ini al menggandeng sebelah tangan gladys. Mengajaknya menaiki tangga untuk menuju kamar utama rumah itu. Atau lebih tepatnya kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...