M 7 (Kesalahan)

82.2K 2.8K 61
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya ya

Jangan lupa vote dan komentarnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari Alaric
.
.
.
.
.
.
.

Gladys menangis saat tubuh bagian atasnya sudah tak tertutup sehelai benang pun. Ia terus berteriak dan meronta agar al menyudahi semua ini, namun al sama sekali tak mendengarkannya. Seakan telinganya sudah tuli.

Al terus mencumbui gladys dengan rakus. Bahkan bibir gladys terluka karenanya. Dan seakan belum cukup saat ini al sedang membuat karya di leher gladys begitu juga didadanya.

"Kak al.. aku mohon kak hiks jangan kayak gini... aku takut..." isak gladys.

Dan seakan dihantamkan oleh kenyataan, al langsung tersadar dengan apa yang dilakukannya.

Al terdiam. Menatap mata gladys yang berair dan menyorotkan rasa ketakutan padanya. Tanpa mengatakan apalun al langsung turun dari atas tubuh gladys. Memberikan selimut untuk menutupi tubuh gadis itu. Gladys langsung menerimanya dan menutupi tubuhnya dengan erat. Isakkan masih terdengar keluar dari bibirnya. Membuat al semakin merasa bersalah.

Al duduk di pinggiran ranjang. Ia meremas rambutnya frustasi.

"Arrrggggg" geram al aambil memgacak rambutnya membuat gladys semakin terisak. Gladys tak pernah melihat al yang seperti ini.

Tiba tiba al merasakan nyeri dan  kesakitan. Tak membiarkan gladys tau apa yang ia rasakan, al langsung keluar dari kamar itu dan meninggalkan gladys sendirian disana.

Gladys masih menangis menatap kepergian al. Isakkannya semakin kencang. Ia kecewa pada al. Meskipun pria itu tak jadi melakukan apapun padanya.

Gladys menarik dan memeluk selimut lebih erat untuk memutupi tubuhnya. Ingin ia memakai pakaian namun semuanya sudah koyak. Hingga akhirnya ia pasrah dan kantuk menyerangnya. Membuat gladys memejamkan matanya meski masih dengan nafas sesenggukannya.

*************

Gladys mengerjabkan matanya beberapa kali saat cahaya matahari menganggu tidurnya. Perlahan ia membuka dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Gladys sedikit terkejut ketika mendapati al berdiri di samping ranjangnya dengan angkuh. Gladys kembali mengeratkan selimutnya. Kepalanya terus menunduk tak berani melihat ke arah al yang menatapnya dengan tatapan dingin.

"Pakai ini, gue anter lo pulang" ucap al memberikan kaos polos warna hitam miliknya. Gladys langsung menerima kaos itu.

"Cepetan ga usah lelet. Gue tunggu diluar" ucap al sambil berjalan keluar kamar.

Setelah al keluar gladys langsung memakai kaos itu. Ia tak mau membuat al marah marah lagi.

Saat ia beranjak dari ranjang, baru selangkah gladys langsung merasakan pusing yang luar biasa. Mungkin karena ia menangis terlalu lama. Gladys menahan sakit kepalanya dan berjalan dengan lesu keluar kamar.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang