M 22 (Dibalik semua itu) 21+

161K 3.3K 137
                                    

Jangan lupa vote dan komennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komennya

Salam dari alice
.
.
.
.
.
.
.


"Mau lo apa sih?" Tanya dave pada alice. Dave menatap wanita yang duduk di kursi mobil, tepat disampingnya ini dengan sengit. Sedangkan alice masih diam dan menatap lurus kedepan. Kearah jalanan yang sepi itu. Memang dave sengaja meminggirkan mobilnya di jalan yang sepi, agar bisa berbicara lebih serius dengan alice.

"Lo mau ngerusak hubungan gladys sama al? Lo mau jadi perusak rumah tangga orang? Lo ga malu sama diri lo sendiri?" Tanya dave bertubi tubi. Namun alice masih diam.

"Gue juga cinta sama gladys, gue sayang sama dia. Tapi gue berusaha untuk bisa ikhlasin dia sama al. Karena gue tau bahagianya gladys itu sama al. Bukan sama gue" lanjut dave.

"Dan gue juga tau kalau bahagianya al itu sama gladys" balas alice dengan dingin. Dave menaikkan sebelah alisnya. Alice menolehkan kepalanya kearah dave. Menatap pria disampingnya itu tanpa ekspresi.

"Tapi itu semua ga sesimpel seperti yang lo pikirkan" tambah alice.

"Maksud lo?" Tanya dave bingung

"Al ga sadar akan cintanya sama gladys. Dia berfikir kalau dia cinta sama gue, dan gue adalah kunci kebahagiaan dia. Tapi itu semua salah, gue tau benar akan hal itu. Jadi gue ngelakuin ini semua untuk persatukan mereka. Agar al sadar akan perasaannya ke gladys" jelas alice. Dave langsung tertawa. Benar benar tertawa dan hal itu membuat alice bingung.

"Gue ga sebego itu untuk lo bohongin oke" ucap dave dengan masih menahan tawanya.

"Gue serius dave!" Ucap alice dengan nada tinggi. Membuat dave terdiam.

"Lo tau nama gue?" Tanya dave bingung. Alice mengangguk.

"Tadi kita udah kenalan kalau lo lupa. Gue juga mau ngehubungin lo untuk meminta bantuan biar rencana gue ini berhasil. Tapi ternyata hari ini kita ketemu. Itu tandanya Tuhan kasih kemudahan buat gue" ucap alice dengan tersenyum tipis. Dave mengerutkan keningnya. Ia semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh alice.

"Tunggu, gue bener bener ga ngerti dengan semua ini, bisa jelasin?" Alice menghela nafasnya. Menjelaskan ini semua sama saja ia mencari rasa sakit untuk hatinya .

"Gue mau lepasin al, gue mau bener bener ikhlasin al buat gladys sama seperti yang lo lakuin. Tapi gue sadar, gue ga bisa. Hidup gue terlalu bergantung sama al. Gue ga punya siapa siapa lagi selain al. Gue ga siap untuk sendiri. Sedangkan disisi lain, ada gladys. Gladys cinta banget sama al. Awalnya gue pikir cuman gladys yang cinta sama al, tapi semakin kesini gue semakin sadar kalau al itu juga cinta sama gladys. Tapi al nggak sadar akan hal itu. Itu sebabnya gue semakin deketin al, dengan maksud untuk perlahan sadarin dia kalau dia itu cinta sama gladys. Bukan sama gue. Gue selalu lontarin pertanyaan ke al yang berhubungan dengan perasaannya ke gladys. Dan nyatanya, al cuman diem. Dia ga bisa jawab. Itu berarti al masih bimbang. Dan gue bakal terus lakuin itu sampai al bener bener sadar, dan bisa jawab pertanyaan gue dengan tegas kalau dia cinta sama gladys." Jelas alice. Dave mengerjabkan matanya beberapa kali. Ia tidak menyangka dengan semua ini.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang