M 34 (Mobil Biru)

82.2K 2.7K 131
                                    

Hai hai kembali lagi disini..
Semoga kali ini wp nggak eror lagi kaya kemarin ya..

Semoga kali ini wp nggak eror lagi kaya kemarin ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari al

Happy Reading..
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kak nebeng ke butik ya" ucap gladys pada galen yang sedang asik menyantap sarapannya.

Galen menatap gladys sebentar kemudian mengangguk. Pria itu terlihat sangat rakus dalam menyantap makanannya.

"Pelan pelan kenapa sih? Kaya ga makan setahun aja" ucap gladys yang mulai risih melihat galen makan dengan rakus seperti itu.

"Laper dys laper. Gue terakhir makan tadi malam"

"Ih, dasar kak galen aja yang rakus. Itu perut kapasitasnya besar. Habis habisin makanan"

"Enak aja. Yang malam malam suka ke dapur cari makanan siapa? Cemilan cemilan gue di kulkas siapa yang makan? Desert mommy juga siapa yang makan? Lo kan? Gue makan banyak perut masih kotak kotak ya, mohon maap nih karena rajin ngegym. Nah lo makan banyak, hobi rebahan,lihat aja tuh perut bentar lagi juga bakal buncit" ucap galen membalas perkataan gladys. Agatha dan diaz berusaha keras menahan tawanya. Apalagi saat melihat wajah gladys yang sudah memerah.

"Sabar.. ingat lagi hamil" ucap agatha, membuat gladys menghela nafasnya.

"Untung aku lagi hamil ya. Orang hamil harus sabar dan selalu berbuat kebaikan. Kalau enggak, nih pisau buah aku lempar ke kak galen" ucap gladys dengan kesal. Galen hanya mengedikkan bahunya acuh. Dan kembali menyantap makanannya.

Satu hal pelajaran yang dapat gladys petik pagi ini yaitu, jangan menganggu galen saat sedang nafsu makan. Jika tidak ingin mendapatkan perkataan pedasnya. 

"Sayang pelan pelan. Nanti kamu kesedak. Lagian masih pagi, kamu buru buru kemana" kali ini agatha yang berucap sambil mengoleskan selai ke rotinya.

"Biasalah membucin" ucap diaz dengan terkekeh pelan.

"Daddy kaya tau bucin aja" ucap galen setelah menelan makanan dimulutnya.

"Taulah"

"Oh ya? Contohnya bucin seperti apa hem, daddy ku yang tamvan mempesona?"

"Cari aja sendiri. Di google" balas diaz cuek.

"Dikit dikit google, dikit dikit google. Seumpama google manusia gitu, pasti dipacarin banyak orang tuh. Karena selalu ada dimana dan kapanpun"

"Kamu ini kenapa sih? Udah lanjutin makannya aja. Kak diaz, galen jangan di ajak ngobrol malah makin halu ini anak" ucap agatha sambil menambahkan beberapa makanan ke piring galen.

Diaz menatap ngeri ke piring itu. Sungguh porsi makan galen sangatlah banyak.

"Banyak amat makannya? Beneran kapasitas besar tuh." Ucap diaz membuat gladys terkikik geli.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang