Hai hai kembali lagi disini
Salut sama antusias kalian untuk ke segera ke next partnya
Dari judul kayaknya kalian udah bisa tebak menabak anaknya gladys sama al 😁
Happy Reading
Salam dari Al dan Gladys
.
.
.
.
.Gladys sudah berada di IGD rumah sakit. Al tidak boleh ikut masuk. Kini ia hanya bisa menunggu di luar saja. Ia menyandarkan tubuhnya di dinding sebelah pintu IGD. Ia memejamkan matanya erat, nafasnya memburu dan kepalanya mendadak menjadi pusing. Mungkin karena ia terlalu panik.
"Al.." panggil agatha tiba tiba sudah muncul disana bersama diaz dan galen. Wajah mereka juga terlihat sangat khawatir
"Gimana gladys?" Tanya agatha.
"Masih di dalam mom" ucap al lesu. Agatha menghela nafasnya. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan putrinya itu. Ini adalah pengalaman pertama gladys membuat agatha lebih khawatir. Diaz selalu setia bersamanya, memeluk tubuh istrinya dan mengusap punggungnya dengan lembut meski ia sendiri juga panik. Namun diaz memilih diam, sama seperti galen. Yang diam diam memperhatikan al. Menatap pria itu dari atas sampai bawah. Galen dapat melihat jelas jika al masih menggunakan pakaian kerjanya lengkap dengan sepatunya.
Al kembali memejamkan matanya. Bayangan ketika gladys menangis dan berteriak membuat kedua matanya basah karena air mata. Al buru buru mengusap air matanya. Disini ada agatha, ia tidak ingin membuat ibu mertuanya itu bertambah panik.
"Lo kenapa?" Tanya galen mendekati al. Baru kali ini galen memulai pembicaraan terlebih dahulu padanya.
Al menatap galen. Kemudian ia menggeleng sebagai jawabannya."Tenang, gladys pasti baik baik aja" ucap galen menepuk bahu al. Al hanya mengangguk saja. Tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Namun matanya menyiratkan bertapa ia mengkhawatirkan gladys. Terlihat dari matanya yang terus mengeluarkan air mata. Di sisi lain al senang, karena galen peduli padanya.
Pintu ruang IGD terbuka. Seorang suster mengatakan jika gladys sudah dibawa ke ruang bersalin. Dan kini mereka bisa menemui gladys disana. Buru buru al dan yang lainnya menuju ke ruangan itu.
Saat membuka pintunya, terlihat gladys yang berbaring diatas ranjang dengan mata terpejam erat. Tangannya sudah dipasang infus, dihidungnya ada selang oksigen dan sudah tidak memakai pakaiannya. Kini hanya ada selimut yang menutupi tubuh gladys sebatas dadanya hingga menutupi kakinya yang mengangkang dengan bantuan alat sebagai tumpuannya.
Ada dua orang perawat disana yang mempersiapkan segala hal. Mereka terlihat sibuk menyiapkan ini dan itu. Mereka lah yang akan berjaga jaga disini. Mengecek kondisi dan perkembangannya hingga gladys melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...