Jangan lupa vote dan komen
Salam rindu dari al
.
.
.
.Gladys terbangun dari tidurnya dan tak menemukan keberadaan al disampingnya. Mungkin semalam al pergi dan tak kembali lagi. Namun gladys baru menyadari jika kini keadaannya berbeda dari semalam. Ia sudah berpakaian dan berselimut. Dan gladys tau, pasti al yang memakaikannya baju dan selimut. Memangnya siapa lagi.
Sebab dirumah ini al membuat peraturan bahwa hanya gladys dan al sendiri yang boleh masuk ke kamar mereka dan ruang kerja al. Para pekerta dilarang masuk ke kedua ruangan itu. Jadi untuk urusan kamar gladys sendiri yang akan membersihkannya dan ruang kerja, al sendiri yang membersihkannya. Karena disana terlalu banyak dokumen penting dan al tidak ingin orang lain mengotak atiknya.
Suara gemericik air dari arah kamar mandi membuat gladys tersadar dari lamunannya. Pasti al sedang mandi untuk segera ke kantor. Karena sekarang sudah pukul 7 pagi.
Gladys turun dari ranjangnya. Saat dia ingin berdiri, miliknya terasa seperti tersengat. Sangat sakit dan perih. Namun gladys berusaha menahannya. Ia mengatur nafasnya agar lebih teratur dan bisa menetralisir rasa sakitnya. Setelah dirasa lebih baik, gladys mulai merapikan tempat tidur dan membuka gorden serta pintu balkon agar ada udara yang masuk. Tak lupa juga gladys masuk ke walk in closet untuk menyiapkan pakaian al.
Setelah semuanya selesai, al belum juga keluar dari kamar mandi. Dan akhirnya gladys memutuskan untuk menyiapkan sarapan saja. Namun saat sampai didapur gladys melihat dua orang maid sedang sibuk disana. Ternyata makanan yang mereka buat sudah siap untuk disajikan.
"Selamat pagi nyonya" sapa dua orang maid itu pada gladys. Gladys tersenyum dan membalasnya dengan ramah.
"Pagi.. makanannya sudah siap ya?"
"Sudah nyonya, tinggal disajikan saja. Anda tunggu sebentar saja, kami akan segera menghidangkannya"
"Santai saja. Lagi pula kak al masih mandi. Aku akan sarapan bersamanya"
"Tentu nyonya. Apa anda dan tuan ingin dibuatkan kopi, teh atau minuman hangat lainnya"
"Em tidak perlu aku akan membuatnya sendiri. Kalian bisa lanjutkan pekerjaan kalian"
Dua orang maid itu mengangguk kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Yaitu menyajikan makanan dimeja makan.
Gladys mengambil dua buah cangkir berukuran sedang. Kemudian ia membuat kopi susu untuk al. Al menyukai kopi, namun tak bisa minum kopi hitam murni karena seingat gladys al punya sakit maag. Tak lupa juga gladys membuat minuman untuk dirinya sendiri. Yaitu secangkir susu coklat hangat.
Setelah membuatnya gladys memilih untuk duduk di meja bar sambil menikmati susu coklatnya dan pemandangan taman rumah yang terlihat segar karena terkena embun pagi. Tak lama dari itu gladys mendengar suara al yang berbicara dengan seseorang. Gladys masih menatap ke arah depan. Kemudian ia mendengar suara langkah al mendekatinya. Dan saat itulah gladys menoleh ke arah al.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...