M 39 (memusnahkan)

62K 2.5K 83
                                    

Update lagi nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Update lagi nih

Jangan lupa vote dan komentar sebanyak banyaknya ya. Biar rame gitu hehe...

Kalau part ini gamasalah kayaknya dibaca waktu puasa 😁

Happy reading

.
.
.
.
.



"Kak al..." panggil gladys lagi. Sungguh ia sangat takut saat ini. Ia takut al akan melakukan kesalahan lagi yang membuat mereka kembali berpisah.

Al hanya diam. Pandangannya masih lurus. Nafas al naik turun, pertanda al sedang menahan emosinya. Kemudian ia berkata..

"Jawab aku dengan jujur" ucap al dengan suara dingin dan tanpa menatap ke arah gladys.

"Berapa korban kecelakaan itu?" Tanya al kepada gladys.

"A.. aku.. tidak tau" jawab gladys dengan ketakutan.

"Apa semuanya tewas?" Tanya al lagi.

"Iya.." balas gladys pelan.

"Lalu kenapa aku masih bisa bebas? Aku tau benar apa kesalahanku. Kenapa polisi tidak menghukumku? Jika memang karena aku terluka dan berada di rumah sakit, tapi saat ini aku sudah membaik. Kenapa polisi tidak datang untuk menangkapku?" Tanya al lagi dengan suara mulai meninggi. Gladys diam, dan ketakutan semakin menyelimuti hatinya.

"Apa yang sudah kamu lakukan dibelakang aku dys?" Tanya al lagi dengan suara lebih rendah dan kini menatap ke arah gladys. Gladys langsung menunduk tak berani menatap al. 

"A.. aku.."

"Jawab dengan benar" tajam al.

Gladys memberanikan diri untuk menatap al. Meskipun dengan air mata yang menggenang dan bersiap akan meluncur membasahi pipinya. Melihat hal itu, al langsung sadar jika dirinya membuat gladys ketakutan.

"Ma.. maafin aku. Aku.. aku min minta.. bantuan ke uncle agastya. Biar kamu dibebasin dari hukuman.. maaf.. hiks" gladys kini menangis.

"Kenapa kamu lakuin itu?" Tanya al lagi. Ia sudah menduga jika agastya yang ada dibalik semua ini.

"Karena.. aku gamau kamu masuk penjara. Aku ga mau hamil tanpa ada kamu disisi aku.. aku.. aku ga bisa. Aku pengen selalu deket sama kamu.. hiks hiks" balas gladys dengan menangis. Kini tangisnya semakin kencang. 

"Kamu sadar nggak, kalau kamu lakuin itu, artinya kamu egois. Aku harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakuin"

"Aku tau. Maaf aku emang egois hiks hiks.. jangan marah kumohon.." isakan gladys semakin menjadi jadi.

Al menghela nafasnya. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Sedangkan gladys masih berdiri disisi sofa sambil menangis.

"Kalau kayak gini, selamanya aku bakal merasa bersalah dys" ucap al dengan suara yang terdengar begitu kecewa.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang