Jangan lupa vote dan komentarnya ya, biar semangat updatenya
Salam dari Galen, yang kemarin dicariin.
Happy reading
.
.
.
.Ponsel gladys berdering dengan nyaringnya di atas nakas. Dengan buru buru gladys mengambil benda pipih itu dan menerima sambungan telfonnya.
"Halo dave" ucap agatha untuk menyapa dave disebrang sana.
"Hei.. jadi lo udah tunangan nih?" Ucap dave to the point. Gladys menghela nafasnya. Ia mendaratkan tubuhnya di single sofa yang ada di salah satu sudut kamarnya. Mencari posisi senyaman mungkin.
"Iya, gue udah tunangan dave"
"Dan lo ga kirim undangan ke gue?"
"Dave sorry.. acaranya dadakan banget dan kalaupun gue kirim undangan pasti ga bakal nyampe tepat waktu"
"Oke oke emang gue ga penting kan buat lo dys, apalagi sekarang al udah balik"
"Dave lo apa apaan sih, lo temen gue dan lo penting buat gue"
"Cuma temen kan?" Ucap dave dengan nada mirisnya. Gladys hanya diam tak menanggapinya. Bukan tidak mau, hanya saja ia bingung harus bersikap seperti apa. Karena gladys menganggap dave murni sebagai teman dekat saja dan tak lebih dari itu. Dan ketika dave berulang kali menunjukkan perasaannya pada gladys, tanpa sadar dave telah membuat hubungan mereka semakin canggung. Bahkan semakin jauh.
"Dave.. gue ga bisa kayak gini"
"Kenapa? Kayak gini apa?" Tanya dave tak mengerti
"Lo terus nunjukkin perasaan lo ke gue, tapi gue ga bisa bales itu. Dan lo bikin gue bingung harus bersikap seperti apa"
Tiba tiba terdengar suara tawa dari dave. Membuat gladys bingung.
"Lo hanya perlu bersikap seperti gladys yang gue kenal. Gue emang cinta sama lo dys tapi kalau lo ga bisa bales perasaan gue yaudah gapapa"
Gladys menggigit jari telunjuknya. Ia begitu resah.
"Diem aja? Kenapa?" Tanya dave lagi
"Em.. gapapa kok"
"Udah dys ga usah dipikirin"
"Iya dave. Gimana kabar lo di london?" Tanya gladys mengalihkan topik pembicaraan.
"Luar biasa. Lo tau, sekretaris rekan bisnis gue sexy sexy" ucap dave dengan nada antusiasnya. Gladys terkekeh pelan
"Oh ya? Terus, nggak lo gebet?"
"Santuy lah.. milih milih dulu mana yang paling perfect. Kalau udah nemu baru gass" gladys semakin tertawa. Membuat dave juga ikut tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...