WARNING!! CERITA DEWASA
Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
CERITA MASIH LENGKAP
Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~
"Kak sakit.. hiks"
"Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai hai kembali lagi disini..
Moonlight masih dilanjutin di wp kok. Kalian tenang aja.. santuy ya
Hayo.. itu fotonya al habis ngapain? Wkwk🤣
Ada adegan dewasa ya.. Updatenya malam, untuk yang baca besok HATI HATI ya.. Hehe...
. . . . .
Hampir seminggu lamanya al berada dirumah sakit. Bosan dan lelah sudah dirasakannya. Meskipun istri dan keluarga selalu mendampinginya, namun siapa yang betah berlama lama diranjang rumah sakit? Apalagi tipe orang yang selalu sibuk seperti al.
Tetapi hari ini al dapat bernafas lega. Karena ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dan tentu dengan beberapa peraturan agar kondisinya cepat membaik.
"Baiklah, anda boleh pulang sekarang. Jangan lupa untuk cek up minggu depan dan rutin meminum obat serta suplemennya. Makanan juga harus dijaga" ucap dokter itu setelah melepas infus ditangan al.
"Iya dokter"
"Sedikit sedikit gunakan kaki anda untuk berjalan dengan bantuan tongkat. Tidak perlu terlalu dipaksakan. Setidaknya agar kaki anda tidak kaku nantinya"
"Iya dokter" jawab al lagi dengan lesu. Gladys yang melihat itu hanya menggeleng pelan. Melihat dari eksresi wajah, al sangat tidak berminat dengan pembicaraan dokter itu. Tentu saja, karena al harus ini itu dan dilarang ini itu. Sedangkan al, sudah terbiasa memberi peraturan, bukan diberi peraturan.
"Baiklah dokter, akan saya pastikan suami saya melakukan semua perintah anda" ucap gladys. Al melihatnya sekilas kemudian membuang muka. Sedangkan gladys kini menatap tajam ke arah al.
Lihatlah keadaan sudah berbalik. Jika dulu al yang selalu menatap tajam gladys, kini gladyslah yang melakukan itu. Dan al hanya bisa pasrah saja.
"Haha.. baiklah nyonya saya percaya kepada anda. Kalau begitu saya permisi. Semoga lekas sembuh tuan afsheen" ucap dokter.
"Iya terimakasih dokter" balas al.
Saat dokter keluar dari ruang rawat al, kemudian muncullah sosok leon dengan penuh keringat.
"Semua barangnya sudah dimobil tuan" ucap leon pada al. Al mengangguk.
Ceklek..
Pintu ruang rawat al kembali terbuka. Dan kini sosok diaz dan mr. Afsheen yang muncul.
"Loh sudah mau pulang?" Tanya mr. Afsheen.
"Iya pa. Ini kita mau pulang" balas gladys dengan sumringah.
"Ya sudah kalau gitu, kita pulang sekarang" ucap mr. Afsheen.
Gladys dan leon membantu al untuk duduk di pinggir ranjang. Dan bersiap untuk membantu al duduk di kursi rodanya.
