Jangan lupa vote dan komen sebanyak banyak
Btw banyak banget yang komen masalah eding cerita ini. Ending sudah aku tetapkan, yang pastinya dengan keputusan terbaik untuk mereka.
Tapi aku mau tau aja. Kira kira lebih banyak yang setuju mana
Al sama gladys baikan
Al dan gladys berpisah
Coba kalian komen deh. Cuma sekedar pengen tau aja. Kira kira sesuai dengan rencana ending yang aku buat enggak
Happy Reading
.
.
.
.
.Al keluar dari ruang kerjanya saat waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia benar benar menghabiskan waktunya seharian ini didalam ruang kerjanya. Tanpa makan dan minum, seakan ia menyiksa dirinya sendiri.
Sengaja, al tidak menemui gladys. Mereka sama sama butuh waktu untuk menenangkan diri. Al butuh waktu untuk mengendalikan emosinya dan gladys butuh waktu untuk menata hatinya.
Al berjalan dengan lesu menuju kamar utama. Rumahnya sudah sangat sepi. Al berniat untuk mengunjungi kamar tamu yang gladys tempati bersama gamma. Bagaimana pun ia merindukan keduanya. Sepertinya gladys dan gamma sudah tidur. Al akan masuk diam diam, cukup melihat mereka saja akan membuat al merasa lebih baik.
Namun al mengerutkan keningnya saat melihat pintu kamar itu sedikit terbuka. Al melihat tak ada siapa siapa di atas ranjang. Membuat al masuk kekamar itu dengan panik, takut mereka meninggalkannya. Namun al menemukan gamma yang sedang terlelap dibox nya. Senyuman al pun muncul ketika melihat wajah damai putranya.
Dengan hati hati al mengecup kepala gamma. Dan siapa sangka, mendapat kecupan itu gamma malah tersenyum dalam tidurnya dengan mulut sedikit menganga. Al tersenyum lucu melihatnya. Jari telunjuknya bergerak ke dagu gamma untuk menutup mulut pria kecil itu yang terbuka. Namun gamma kembali membuka mulutnya, mungkin lebih nikmat tidur seperti itu. Al terkekeh pelan saat melihat wajah gamma yang lucu. Tapi ia tiba tiba ingat sesuatu. Gladys... dimana wanita itu.
Setelah memastikan jika gamma akan aman dalam boxnya, al memutuskan untuk mencari keberadaan gladys. Tiba tiba ia mengkhawatirkan wanita itu.
Al mencari keseluruh penjuru rumah, dan tidak menemukannya. Hingga akhirnya ia melihat pintu menuju halaman belakang terbuka. Al berjalan menuju kesana dengan langkah pelan. Dan benar dugaan al, gladys ada disana. Dari ambang pintu al bisa melihat jika gladys berdiri di pinggir kolam renang dengan tangan yang merapatkan jubah tidurnya. Kepalanya mendongak, dan al bisa melihat jika gladys sedang menangis.
Angin berhembus cukup kencang malam ini. Membuat rambut gladys yang tergerai bisa bergerak bebas. Gladys semakin merapatkan jubah tidurnya saat merasakan hawa dingin mulai menusuk tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...