M 37 (Undangan)

52.7K 2.5K 94
                                    

Kembali lagi disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali lagi disini..

Updatenya malam ya. Buat kalian yang sedang menjalankan ibadah puasa dan baca part ini besok waktu masih menjalankan, tolong jaga hati dan pikiran ya 😁 kalau ada apa apa, aku nggak tanggung jawab loh hehe..

Jangan lupa vote dan komennya biar cepet update, cepet ending dan cepet cepet ke cerita barunya hehe..

Happy reading

.
.
.
.
.

"Diem dulu kak jangan gerak gerak" ucap gladys sambil mengusapkan tisue basah ke wajah al dengan lembut. Namun bukannya diam dan menurut, al malah melingkarkan kedua tangannya di perut gladys, membuat tubuh mereka menempel. Al mendongakkan wajahnya untuk memudahkan gladys membersihkan wajahnya. Sedangkan gladys berdiri di sisi ranjang al.

Kini posisi mereka persis seperti ibu  sedang dipeluk anaknya yang sedang merajuk saat ingin sesuatu. Karena sejak tadi bibir al terus manyun dan gladys berusaha menahan tawanya saat melihat wajah menggemaskan itu.

"Dys.." rengek al saat gladys tak kunjung menuruti permintaannya dan kini malah sibuk menyisir rambutnya.

"Hemm?"

"Mau itu.. sekali aja"

"Enggak"

"Pelit banget"

"Biarin"

"Kok kamu jutek sih"

"Biasa aja"

"Aku marah ya?"

"Terserah"

"Gapapa aku marah?"

"Gapapa"

"Serius? Kamu nggak khawatir aku marah?"

"Enggak" balas gladys masih cuek.

Sebenarnya gladys tak berniat seperti itu, ia hanya ingin menggoda al saja.

"Sayang...." panggil al lagi. Namun gladys tak menyahutinya.

Anika yang sejak tadi duduk di sofa sambil membaca majalah terkikik geli melihat tingkah manja al yang diacuhkan oleh gladys.

Gladys melepaskan tangan al yang melingkar diperutnya. Kemudian ia melepaskan satu persatu kancing baju rumah sakit al. Dan hal itu membuat al terkejut dan auto matanya berbinar.

"Kamu mau langsung ke inti? Tapi masih ada mama. Nanti aja ya" ucap al dengan berbisik membuat gladys menaikkan sebelah alisnya.

Gladys tidak menyahutinya. Ia membantu al melepas bajunya dengan hati hati. Apalagi saat melepaskan bagian lengan tangan yang di infus.

Setelah bajunya terlepas, gladys kembali mengambil tisue basah baru untuk mengusap tubuh atas al. Dengan hati hati dan begitu telaten gladys melakukannya karena disana juga ada beberapa luka gores.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang