Terimakasih untuk para readers yang senantiasa meberikan dukungan untuk terus update cerita ini. Kalian berhasil memberikanku semangat untuk terus berkarya.
Thankyou so much, i love youSalam dari AlDys
.
.
.
.
"Pagi semuanya..." sapa gladys dengan riang kepada kedua orangtua dan juga kakaknya saat baru saja tiba di ruang makan.
Diaz, agatha dan juga galen yang sebelumnya sedang berbincang bincang kini hanya diam. Bahkan mereka tak membalas sapaan gladys. Mereka sedang terheran heran melihat sikap gladys pagi ini.
"Wah ada nasi goreng sosis" ucap gladys dengan heboh. Gadis itu langsung menyendokkan nasi goreng itu ke piringnya.
Dengan semangatnya gladys langsung menyantap nasi goreng itu. Pagi ini gladys terlihat begitu riang gembira. Dan hal itu membuat diaz dan agatha tersenyum, melihat putrinya sedang bahagia. Berbeda dengan galen yang menatap gladys dengan horor.
Gladys memang orang yang selalu riang, namun tidak disaat bangun tidur seperti ini. Biasanya gladys masih diam dan tak banyak tingkah ketika bangun tidur. Ia masih malas. Namun tidak dengan hari ini.
"Perasaan tiap hari mas mas koki juga masak nasi goreng deh. Kenapa kamu heboh banget kayak gitu?" Tanya galen sambil menatap gladys dengan heran.
"Karena lagi pengen" balas gladys dengan mulut penuh.
"Di telen dulu makanannya itu, cewek nanti kesedak" peringat agatha. Gladys mengangguk sebagai jawabannya.
Galen masih menatap gladys heran sambil sesekali menyendokkan makanan kemulutnya. Tiba tiba galen merasa kenyang melihat gladys makan seperti itu. Apalagi kini gadis itu sudah beralih memakan desert.
"Dys kamu ga kesambet kan?" Tanya galen tiba tiba. Membuat agatha dan diaz langsung berhenti menyantap makanannya dan ikut menatap gladys.
"Semalam katanya kamu ke puncak sama al, kamu kesambet setan disana?" Kini diaz yang bertanya.
"Ihh kak kok serem sih" ucap agatha sambil merengkuh sebelah lengan diaz.
Gladys memutar bola matanya jengah.
"Ini gladys. Siapa sih yang kesambet. Kak galen jangan bikin omongan ya" omel gladys. Galen, agatha dan juga diaz langsung menahan tawanya melihat ekspresi lucu gladys.
"Yaudah yaudah. Lanjutin makannya" putus diaz. Mereka kembali dengan aktivitas makannya.
Galen mengeluarkan ponselnya. Membuka aplikasi instagram dan mengarahkan kamera ponselnya pada gladys.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...