Update lagi...
Jangan lupa vote dan komennya yaHappy reading..
.
.
.
.
Agatha berlari panik saat melihat diaz datang dengan menggandeng gladys yang sedang menangis. Gladys terus memohon agar bisa kembali ke rumah al. Namun diaz seakan tuli dan tak mendengarnya."Astaga ada apa ini? Kak diaz kenapa sih?" Tanya agatha panik.
Diaz melepaskan gandengan tangannya pada gladys. Seketika gladys langsung berlari kedalam pelukan mommynya.
"Sayang kenapa? Kenapa kamu nangis?"
"Daddy maksa gladys buat tinggal disini. Gladys ga boleh pulang" ucap gladys dengan sesenggukan. Bahkan suaranya pun tidak jelas. Agatha mengerutkan keningnya. Ia beralih menatap diaz.
"Kak diaz ada apa ini?" Tanya agatha pada suaminya itu.
"Al punya kelainan. Dia orang yang berbahaya buat gladys. Lebih baik gladys tinggal bersama kita dari pada sama al disana"
"Maksud kamu apa? Kelaianan apa? Kak diaz ada apa sih. Aku nggak ngerti"
"Dia itu punya kelainan. Dia ga bisa kendaliin emosinya, dan gladys sering jadi sasarannya. Itu sebebnya aku bawa gladys pulang. Lebih baik kalian berpisah saja. Daddy ga rela kalau kamu jadi pelampiasan dia terus." Jelas diaz. Agatha membelalakkan matanya. Ia benar benar tidak menduga dengan apa yang ia dengar.
"Kak al bukan kelainan daddy. Dia punya trauma yang bikin dia kayak gitu"
"Keterbelakangan mental. Itu sama saja, sama sama bahaya" tambah diaz
"Tapi kak al mau berubah. Dia pengen sembuh. Dan seharusnya aku ada buat dia, aku yang harusnya bantuin dia untuk sembuh daddy, karena aku istrinya. Bukan malah ninggalin kak al kayak gini"
"Kalau memang al punya keinginan untuk sembuh kenapa tidak dari dulu. Bahkan dia baru jujur sama kamu hari ini"
Gladys diam. Ia tidak tau harus menjawab perkataan diaz bagaimana. Agatha memeluk gladys dengan erat. Ia tau putrinya itu saat ini sedang rapuh.
"Sekarang kamu istirahat aja dulu ya dikamar. Nanti kita bicarakan lagi" ucap agatha dengan lembut sambil membingkai wajah gladys. Gladys mengangguk dan menurut. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar yang ia tempati dulu.
Setelah kepergian gladys, agatha mendekati diaz. Menggandeng lengan suaminya itu dan mengajaknya duduk bersama di sofa.
"Kak..." panggil agatha. Diaz hanya diam, namun wajahnya begitu tegang. Sangat ketara jika diaz sedang menahan emosinya.
"Ga baik kalau orang tua masih ikut campur urusan rumah tangga anaknya. Mereka sudah dewasa, mereka mengerti apa yang harus dilakukan" ucap agatha dengan lembut sambil mengusap lengan diaz. Diaz menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...