M 42 (sulit di utarakan)

50K 2.5K 102
                                    

Hai hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai... kembali lagi disini

Ngomong ngomong udah baca ceritanya agastya belum nih?

Yang udah baca semoga kalian suka ya. Yang belum buruan deh baca, cek di profil aku.

Happy Reading

Salam dari Gladys
.
.
.
.
.
.
.
.


"Sayang aku berangkat dulu ya" ucap al sambil bangkit dari duduknya di kursi meja makan. Gladys mengangguk dan masih mengunyah makanannya. Al mengambil jasnya yang ia sampirkan dikursi kemudian berjalan menuju gladys untuk mencium bibir istrinya itu. Padahal mulut gladys masih penuh makanan dan juga bibirnya jadi berminyak karena menu makanannya adalah nasi goreng. Namun al tak peduli, bibir gladys sudah candu untuknya.

"Em.. kak al" ucap gladys menghentikan al yang baru beberapa langkah saja.

"Iya kenapa sayang?" Tanya al.

"Kak ke kantor di antar supir kan?" Tanya gladys. Al mengangguk. Karena ia memang belum menyetir mobil sendiri.

"Boleh ikut nggak? Cuman nganterin aja, nanti aku pulang lagi" tanya gladys dengan wajah penuh harap.

"Enggak" jawab al. Wajah gladys langsung lesu dan nampak begitu kecewa.

"Nggak bisa nolak permintaan kamu maksudnya" ucap al lagi. Seketika gladys langsung kembali tersenyum lebar.

"Beneran?" Tanya gladys.

"Iya sayang. Ayo kalau kamu mau ikut"

"Bentar aku ambil cardigan dulu"

Gladys buru buru meneguk susu ibu hamilnya, kemudian berlari kecil menuju kamar tamu yang masih ia tempati bersama al.

"Jangan lari dys.." ucap al sedikit berteriak.

"Iya!!" Jawab gladys. Namun masih saja berlari.

Tak lama gladys sudah kembali dari kamar dengan cardigan yang sudah ia pakai. Gladys merengkuh lengan besar milik al dan tersenyum manis kepada suaminya itu.

"Yuk" ucap gladys. Al terkekeh pelan. Mengecup kening gladys singkat kemudian mereka berjalan bersama keluar dari rumah itu. Karena di depan sudah ada supir yang menunggu mereka.

Diperjalanan, gladys terus menyandarkan kepalanya di bahu al. Sebenarnya alasan ia ingin ikut mengantar al ke kantor adalah karena ia ingin berlama lama dengan suaminya itu. Namun gladys tidak mau mengatakannya kepada al atau al tidak jadi pergi kekantor. Gladys tau jika banyak pekerjaan al yang tertunda. Itu sebabnya al harus tetap kekantor atau pekerjaannya akan semakin menumpuk dan pada akhirnya al akan kembali gila kerja untuk menyelesaikam semuanya.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang