Jangan lupa vote dan komen
.
.
.
Deru nafas teratur al terdengar jelas ditelinga gladys. Nafas hangat pria itu dapat gladys rasakan di lehernya. Dan tangan al melingkar erat di perut rata miliknya.Gladys hanya bisa menangis dalam diam. Merasakan bertapa sakit dan nyeri tubuhnya karena disetubuhi dengan kasar oleh orang yang sedang memeluknya dari belakang ini dan tak lain adalah suaminya sendiri.
Berulang kali al melakukannya, dan sama sekali tak ada kelembutan disana. Rintih kesakitan gladys sama sekali tak didengar olehnya. Bahkan al sudah seperti orang tuli yang tak mendengar suara permohonan gladys untuk berhenti. Dan kini setelah puas al malah terlelap disampingnya. Memeluk gladys yang memunggunginya, seakan tak terjadi apapun.
Perlahan gladys melepaskan tangan al yang melingkar diperutnya. Tak ada pergerakan dari al membuat gladys sukses lolos dari dekapannya.
Gladys berjalan dengan tertatih menuju kamar mandi, tak peduli dengan tubuh telanjangnya. Langkahnya sangat pelan dan hati hati karena rasa nyeri luar biasa di daerah itimnya. Bahkan gladys harus berpegangan dengan benda benda disekitarnya untuk menjadi tumpuannya saat berjalan.
Saat hampir sampai di pintu kamar mandi, gladys sudah tak mampu untuk menahan sakit diselangkangannya. Hingga akhirnya ia jatuh terduduk dilantai dingin itu. Gladys menangis, ia merasa sangat lemah.
Isakkan kecil gladys keluar dari bibirnya. Ia sudah berusaha menahan isakkannya itu karena ia takut al terbangun dan akan melakukannya lagi. Gladys tidak mau, itu sangat sakit.
Dan benar saja. Al mulai membuka kedua matanya. Pandangannya langsung tertuju pada gladys yang bersimpu dilantai dengan tubuh telanjang. Namum kali ini al tidak tuli, ia dapat mendengar jelas suara isakkan gladys.
Dengan tubuh yang juga masih telanjang, al turun dari ranjang. Berjalan mendekati gladys yang sepertinya tak menyadari kedatangan al. Tanpa mengatakan apapun, al langsung menggendong gladys ala brydal style dan membawanya kembali keranjang. Gladys berontak dan menangis kencang dalam gendongannya, namun hal itu sama sekali tak membuat al terganggu.
Perlahan al membaringkan tubuh gladys diatas ranjang. Gladys langsung meringkuk untuk menutupi tubuh polosnya. Ia masih menangis, dan terdengar sangat pilu.
Al tak mengatakan apapun. Ia malah menarik selimut untuk menutupi tubuh polos gladys hingga sebatas bahu. Dan hal itu cukup membuat gladys terkejut dan sedikit meredakan tangisnya. Al bersimpu di pinggir ranjang. Mensejajarkan wajahnya dengan wajah gladys. Tangannya bergerak untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah gladys. Mengusap air matanya dengan lembut.
Beberapa saat mereka saling bertatapan. Gladys masih dengan isakkannya dan al dengan wajah datarnya."Lo marah sama gue?" Tanya al tak berdosa. Gladys langsung membalikkan tubuhnya untuk memunggungi al.
"Seharusnya lo ga perlu kayak gini. Gue suami lo, gue punya hak untuk ini dys. Jangam bersikap seolah olah gue perkosa lo" ucap al dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...