Jangan lupa vote dan komen ya
Salam dari Al
Happy reading
.
.
.Gladys menyusuri jalan sambil memeluk kedua lengannya sendiri. Angin dan dinginnya malam terasa seperti menusuk tulangnya. Menambah suasana hatinya yang semakin memburuk.
Tadi, setelah al mengatakan sebuah fakta yang benar benar menyakiti hati gladys, mereka berbincang sebentar. Lebih tepatnya hanya al dan alice, sedangkan gladys hanya diam saja. Hingga akhirnya gladys berpamitan untuk ke toilet, namun bukannya kesana gladys malah pergi dari restoran itu.
Dan kini ia berakhir disini. Di pinggiran jalan seperti orang hilang. Gladys tak membawa dompet, ponselnya juga mati. Gladys tau arah jalan pulang dan itu sangat jauh. Namun ia tak punya pilihan lain selain berjalan.
Berulang kali gladys mengusap kedua lengannya untuk menghangatkan tubuhnya. Ia juga tak memakai jaket. Gladys berjalan seperti orang tak memiliki arah hidup. Berulang kali pula ia mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa ia minta.
"Dys kenalin ini alice"
"Dia pacar aku"
Ucapan al terus berputar diotaknya. Dan setiap kali suara itu terdengar gladys merasakan perih dihatinya. Gladys memukuli dadanya yang terasa sesak.
"Kenapa kak al tega banget sam aku? Aku salah apa? " lirih agatha. Langkahnya mulai melemah. Ia mulai lelah.
Tiba tiba gladys merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Gladys tak berani menoleh ke belakang. Namun ia lebih mempercepat langkahnya. Dan benar saja, semakin ia berusaha menjauh langkah itu terdengar semakin dekat.
Grapp!!
"Lepas!!" Teriak gladys saat kedua tangannya di cekal oleh dua preman jalanan yang menatapnya dengan lapar.
"Mau kemana nona cantik? Sendirian aja? Sini sama abang aja"
"Enggak, lepasin!!" Gladys semakin berontak saat salah satu dari dua pria itu mencoba menyentuh wajahnya.
Dengan keberanian penuh, gladys menginjak kaki salah satu dari mereka, kemudian saat sebelah tangannya terlepas ia memberikan bogeman kepada orang yang masih mencekal tangannya. Saat mereka berdua meringis kesakitan, sekuat tenaga gladys berlari.
Namun tiba tiba jalannya dihadang oleh beberapa pria yang ia yakini adalah rekan dari orang tadi. Pria pria itu akan menangkap gladys namun dengan gesit gladys menghindar dan memberikan beberapa hantaman dan tendangan pada mereka.
Jangan remehkan gladys. Meskipun ia gadis yang lembut, namun gladys memiliki ilmu bela diri yang lumayan. Karena ia sering melihat galen berlatih karate, dan terkadang galen dengan isengnya menjadikan gladys sebagai lawannya. Alhasil sedikit sedikit gladys mengerti tentang ilmu bela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Moonlight (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan CERITA MASIH LENGKAP Sinar rembulan yang menjadi saksi bahwa kamu mencintaiku ~●Moonlight●~ "Kak sakit.. hiks" "Kenapa menangis? Bukankah kamu menyukai jika kus...