M 55 (Ribut) 21+

95.2K 3K 383
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen

Tolong dong buat kalian jangan panggil aku thor atau min. Aku bukan super hero thor dan aku juga bukan mimin. 😂
Agak gimana gitu jadinya kalau kalian manggil aku dengan dua panggilan itu wkwk

Pakai panggilan lainnya aja ya. Ga harus kak juga. Mending kalau author gitu gamasalah. Tapi kalau thor aja gimana gitu hehe..

Happy reading
.
.
.
.

Al keluar dari ruang kerjanya saat sudah mulai lelah dengan kekasih gelap yang sesungguhnya.Yaitu berkas berkas kantor dan laptopnya. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan al ketika merasa kesal, ia akan melampiaskan kemarahannya dengan menyibukkan diri dan berubah menjadi orang yang gila kerja. Setidaknya itu lebih baik daripada ia harus membanting barang ini itu di sana sini, dan membahayakan orang lain.

Keadaan di rumahnya sudah gelap. Hanya ada beberapa lampu saja yang menyala, membuat al berjalan menuju dapur dalam cahaya remang remang. Pasti gladys dan gamma juga sudah tidur, mengingat sekarang sudah pukul sebelas. Al menghela nafasnya, cemburu itu memang sangat menjengkelkan. Seketika amarah al naik ke ubun ubun ketika melihat gladys dan dave berada di sebuah cafe terlihat berbincang bincang. Apalagi senyuman dave itu, seperti bom yang dilemparkan ke pada gladys berkali kali. Ya, Setidaknya itu menurut al.

Sebenarnya tadi al akan pulang, karena ada berkas yang tertinggal. Namun ia menyampatkan diri untuk mampir ke toko bunga. Ia berniat membelikan gladys bunga kesuakaannya yaitu bunga daisy. Namun saat keluar dari mobil, pandangan al langsung menangkap sosok gladys di cafe yang kebetulan bersebelahan dengan toko bunga. Dan setelah menyadari siapa yang sedang bersama istrinya, membuat al tak perlu pikir lama untuk membawa gladys pergi dari sana. Hingga melupakan niatnya untuk membelikan gladys bunga.

Dan kini hubungannya dengan gladys semakin memburuk. Al yang masih kesal pun enggan untuk menemui gladys guna meminta maaf karena kesalahannya tempo hari. Kini ia merasa gladys juga perlu meminta maaf padanya. Tapi al rasa tak mungkin gladys melakukan itu karena wanita itu juga sedang marah padanya beberapa hari ini. Dan kini pikiran al jadi berprasangka buruk pada gladys. Mungkin gladys seperti itu berniat untuk membalasnya.

"Yang benar saja, menjengkalkan sekali" guman al saat mendapatkan kesimpulan seperti itu.

Al membuka lemari esnya yang memiliki empat buah pintu. Ia membuka pintu paling kiri dan mengeluarkan sekaleng minuman soda berwarna hijau. Al mengambil duduk di meja bar dengan posisi membelakangi pintu menuju dapur, kemudian al membuka kaleng minuman itu.

Saat bibirnya sudah menempel di bibir kaleng itu, dan bersiap cairan yang ada didalamnya membasahi kerongkongan, tiba tiba kaleng itu direbut paksa oleh seseorang. Membuat al kaget dan terbatuk batuk karena tersedak salivanya sendiri. Al melihat siapa pelaku yang berani melakukan ini padanya. Namun yang al dapatkan adalah tatapan tajam dari istrinya.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang