M 51 (Sudah, pergilah)

61.5K 2.7K 730
                                    

Banyak vote dan komen seperti part sebelumnya untuk next parnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak vote dan komen seperti part sebelumnya untuk next parnya ya..

Happy Reading

Awas! Ini mengandung bombai

.
.
.
.
.



Gladys menangis sambil menyembunyikan wajahnya di lututnya. Bahunya bergetar hebat isakkannya juga terdengar memilukan. Al diam, duduk bersimpu didepannya. Ia juga menangis namun dalam diam. Ingin rasanya ia memeluk gladys namun wanita itu menolaknya. Merasa jijik dengan dirinya.

"Aku salah apa sama kamu kak..? Hiks salah apa...? Aku cuma minta waktu sebentar... aja sama kamu buat siapin diri aku. Tapi kamu malah..." gladys tercekat dalam isakkannya. Ia tak sanggup lagi melanjutkan perkataannya. Suaranya begitu pelan, bergetar dan terisak namun al masih bisa mendengarnya.

"Dys.. enggak seperti yang kamu pikir. Aku nggak sampai ngelakuin itu sama alice" ucap  al pelan.

"Lalu apa? Bagaimana? Kamu bisa jelasin? Kamu mau ceritain sampai mana kamu ngelakuinnya? Ha?" Ucap gladys disusul dengan isakkannya.

"Maafin aku" ucap al

"Maaf kamu ga bisa ngobatin rasa sakit yang ada disini" ucap gladys memukul dadanya yang terasa berdenyut nyeri. Al menggeleng, tangannya terulur untuk mencekal tangan gladys yang menyakiti dirinya sendiri.

"Dys stop jangan kayak gini" ucap al mencekal tangan gladys.

"Terus aku harus gimana? Ketawa bahagia, akhirnya kamu bisa balik lagi sama alice setelah sekian lama. Emang kamu kan ga pernah cinta sama aku, aku cuman penghalang di antara kalian. Bukan alice orang ketiganya, tapi aku, iya kan?" Ucap gladys dengan suara bergetar karena menangis. Al menggeleng

"Bukan. Bukan kamu dys, kamu segalanya buat aku. Kamu dunia aku. Alice cuma masa lalu buat aku"

"Masa lalu yang bisa kamu datengin kapan aja saat kamu ga puas sama aku? Iya? Itu maksud kamu?" Ucap gladys sambil menghempaskan tangan al.

"Kenapa kamu brengsek banget sih kak?" Ucap gladys menatap kecewa pada al. Al meraup wajahnya dengan kasar.

"Iya aku tau aku brengsek. Kamu boleh pukul aku, nampar aku sesuka kamu. Asalkan kamu puas dan maafin ak..-"

PLAKKK

Al langsung terdiam saat gladys sudah menampar pipi kanannya. Setelah menampar al tangan gladys bergetar hebat. Ia tidak pernah melakukan ini sebelumnya, bersikap kasar pada orang lain. Namun kali ini al keterlaluan. Kesabaran gladys sudah habis. Ia lelah.
Al menatap gladys yang juga menatapnya dengan berlinang air mata

"Nyatanya aku belum puas dan aku belum bisa kasih kamu maaf meskipun aku udah nampar kamu" ucap gladys. Al mengambil tangan gladys, mengarahkan tangan itu untuk terus memukul li wajahnya. Namun gladys menghempaskan tangan al.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang