M 49 (Jati Dirinya) 21+

75.3K 2K 1.2K
                                    

Uwuw update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uwuw update lagi..

Ga nyangka kalian bakal seemosi itu hehe..🤣

Sengaja konflik cerita ini pakek jasa pelakor, biar ga kayak cerita sebelum sebelumnya yang tokoh ceritanha pada meninggal. Biar beda aja gitu 😋

Yaudah biar ga kelamaan kepo yuk baca ceritanya.

Banyak vote dan komen untuk next partnya, karena kalau udah banyak respon besok akan update lagi di jam yang sama

Part sebelumnya adalah part yang paling banyak mengundang komentar. Kira kira part ini bisa ngalahin part sebelumnya nggak ya?

Happy Reading

❤Salam dari bunda❤
.
.
.
.
.

Suara dentuman musik terdengar begitu keras ditelinga al. Sudah lama ia tidak mengunjungi tempat ini, membuat al merasa sedikit terganggu dengan keramaian yang ada. Namun hal itu tidak membuat al menggagalkan tujuannya kemari.

"Hai... mau main?" Ucap seorang wanita berpakaian kurang bahan yang tiba tiba bergelayut manja di lengan al saat pria itu sedang mencari cari keberadaan alice. Tentu saja, pria tampan ber jas pasti menjadi incaran para wanita penghibur disana. Karena orang orang seperti itu adalah gudangnya uang.

Mata al menangkap sosok alice yang sedang duduk sendirian dimeja bar. Al langsung mencekal tangan wanita tadi yang mulai berani meraba dadanya. Al langsung memberikan tatapan tajam pada wanita itu.

"Aku tidak memerlukanmu bitch" ucap al dengan kasar. Kemudian menghempaskan tangan itu. Ia membenci wanita wanita seperti itu, terang terangan dalam menggoda pria. Menjijikkan. Al langsung melangkah cepat menuju alice

"Kalau tidak memerlukan kenapa datang kesini" ucap wanita itu dengan tatapan kesal pada al yang sudah meninggalkannya.

Al mengambil duduk dikursi meja bar tepat di sebelah alice. Ia memandangi wanita itu yang sedang asik menikmati minumannya. Merasa ada yang memperhatikannya, alice pun menoleh. Dan senyuman langsung terbit diwajahnya. Namun al hanya menatapnya datar. Seketika alice sadar, al memang sudah benar benar jauh darinya. Dan ini adalah yang ia inginkan dulu. Tapi kenapa sekarang terasa menyakitkan.

"Kamu datang juga. Aku pikir kamu ga bakal datang dan cuman ngasih harapan aja ke aku" ucap alice. Matanya sudah sedikit sayu, sudah sedikit terpengaruh minuman alkoholnya.

"Aku ga pernah ingkar janji" ucap al membuat alice terkekeh pelan. Tidak pernah? Dulu al pernah janji tidak akan meninggalkannya, namun sekarang perlahan al hilang darinya. Ya meskipun itu karena dirinya sendiri yang perlahan menjauhi pria itu.

3. Moonlight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang