Kasih...
Dikala senja telah pergi
Kau dating tuk menghiasi
Hamparan bertandus ini
Dengan ribuan cinta ilahi
Itulah sebait puisi yang tertulis indah di pojok belakang foto laki-laki idaman yang masih tetap setia di hatinya. Sementara itu, di tangan kirinya terdapat kabel infuse yang menghubungkan cairan bening itu ke dalam tubuh untuk menjaga nutrisi dan cairan, agar tetap stabil. Sehingga walau tak ada makanan masuk dalam tubuhnya, ia akan tetap tak merasa kelaparan.
Tubuh yang dulu seperti semua orang biasanya, kini hanya tersisa tulang berbalut kulit bagai cabang-cabang pohon yang begitu mengering. Sementara itu, kondisi tubuhnya kian hari yang kian memburuk, membuat setiap mata yang memandang ingin mencucurkan air mata. Jika mereka tahu tentang penyakit ganas yang telah bersarang lama di tubuhnya. Dan sudah sebulan lebih ia telah terbaring di salah satu rumah sakit ternama di kota Magelang ini.
Semangat hidup yang telah pupus, sirna akan sebuah kenyataan pahit yang telah mengrogoti semangatnya untuk bertahan hidup. Harapan hidup yang kian hari menipis, tanpa kehadiran sosok lelaki yang ia harapkan bukan datang dengan kuda putihnya. Namun, ia datang dengan kesederhanaan yang menjadi impiannya. Tetapi, hal itu ternyata hanyalah sebuah mimpi belaka. Dan di samping hal itu semuanya, ia tak mampu mengobati luka yang sudah terlanjur lama terbuka, akibat keputusan tiba-tiba yang di ambil oleh sang pujaan hati. Keputusan yang telah menjadi isyarat, bahwa ia tak di pilih untuk menemani sisa-sisa hidupnya.
Dulu kondisinya sempat membaik, saat ia menemukan secerca harapan untuk memperbaiki diri. Namun, karena perjodohan dengan anak dari teman abahnya. Membuat semangat yang dulu telah susah payah di bangun oleh sang ibunda tercinta, telah runtuh dan membuatnya semakin lemah tak berdaya. Hal yang tak ia sangka, mengapa abahnya begitu tega menjodohkannya. Padahal beliau sendiri sudah tahu bahwa hatinya telah dimiliki orang lain. Cinta dan hatinya hanya untuk satu orang, walaupun cinta pertama itu telah memilih wanita lain. Dan hal yang semakin membuatnya terpuruk adalah, perubahan ummi, yang tiba-tiba juga mendukung dengan perjodohan itu.
Walaupun orang yang dijodohkan dengannya, telah bersedia meluangkan waktu untuk menjaga dirinya. Dan curahan perhatian, serta tanda kasih juga telah di berikannya. Namun, itu semua tak pernah bisa meluluhkan rasa sayang yang telah terpatri terlalu dalam, pada ukiran pertama di hatinya.
Kenyataan yang berbeda dengan harapan. Takdir yang seolah berpaling untuk mensingkirkan keberadaannya. Semakin menambah derita batin yang takkan pernah bisa ia sembuhkan dengan seribu dokter terhebat dari seluruh dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadzom-nadzom Cinta Jilid 2 [Completed]
SpiritualContact: via WA only: 085224018565 Kehidupan kota Jakarta yang begitu berbeda dengan kehidupan pedesaan, banyak membuat anak-anak mudanya berkembang menjadi momok yang menyeramkan. Namun di antara itu semua, terseliplah seorang wanita cantik yang ma...