"Hei rat.."
"Ela..." Jawabnya menghapus deraian air matanya. Karena mendapati sahabatnya tengah datang mendekatinya.
"Kapan kesini?" Tanyanya memeluk sahabatnya ini.
"Tadi pagi.... El senyum." Ucapnyaa sambil mempotret pose manis dari sahabatnya ini.
Kebahagiaan terpancar jelas di hati mereka. Kelulusan yang mereka tunggu selama tiga tahun di bangku sekolah. Akhirnya dapat terbayar lunas tak kala mereka mendapatkan ijazah yang di semayamkan tak kala prosesi kelulusan di laksanankan.
"Eh rat, kita makan kesana yuh." Tawarnya sembari menunjuk warung maka dadakan yang tersedia di seberang jalan.
Hanya dengan anggukan yang di iringi senyuman, mereka pun segera melangkahkan kaki mendekati tempat yang menerima keberkahan perhelatan besar ini. "El.. kamu terlihat cantik memakai gaun itu." Pujinya yang trerpesona dengan ke anggunan sahabatnya.
"Hehe... usaha dandan selama satu jam."
"El.. awas..." Ucapnya yang melihat sepeda motor yang datang dari sisi kiri mereka dengan cepat. Dengan refleks yang tepat, ia pun mendorong ratna dengan kuatnya ke arah depan. "Eehhh..." Ucapnya melihat kamera itu jatuh di tanah aspal.
Dengan segera setelah kendaraan itu berlalu, ia pun sgera mengambil dan membersihkan kamera yang terjatuh tadi. "Maaf ya, nih rat." Ujarnya menyerahkan kamera yang tengah dalam kondisi mati itu.
"Alhamdulillah, dapat hidup lagi."
"Alhamdulillah... ya sudah, ayo makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadzom-nadzom Cinta Jilid 2 [Completed]
רוחניContact: via WA only: 085224018565 Kehidupan kota Jakarta yang begitu berbeda dengan kehidupan pedesaan, banyak membuat anak-anak mudanya berkembang menjadi momok yang menyeramkan. Namun di antara itu semua, terseliplah seorang wanita cantik yang ma...