Terik ufuk barat yang semakin redup, menandakan bahwa dirinya telah lelah mengitari belahan bumi yang semakin kehilangan keasriannya. Serasa menjadi simbol bahwa sesuatu yang ada awalnya pasti ada akhirnya. Entah masa apa itu akan berakhir, namun baginya ini adalah sore terakhir yang akan dinikmatinya di tanah Magelang ini.
Walaupun kondisi fisiknya kini semakin melemah, namun tugasnya sebagai seorang pelajar. Menuntutnya untuk mengikuti ujian yang akan dilakukan di seluruh tanah air secara serentak dalam waktu dan hari yang sama. Sehingga ia harus mempersiapkannya sebaik mungkin.
Ujian yang menjadi momok yang paling menakutkan bagi seluruh pelajar se-nusantara. Dengan nilai minimum yang di rasa cukup tinggi bagi para siswa bagi setiap mata pelajaran. Seakan menajadikannya malaikat pencabut semua cita-cita dan harapan yang tengah menanti mereka di masa yang akan datang.
Namun baginya, itu hanyalah masalah kecil dari sekian banyak masalah yang tengah kini ia hadapi. Hatinya yang masih berharap mendapatkan maaf dari seseorang yang ia cinta, meskipun itu sudah terlambat atau bahkan telah mustahil. Entah kapan ia akan mendapatkan kata maaf itu. Ia hanya dapat menitikkan air mata kepedihannya, seraya bergegas meninggalkan tanah yang mempertemukannya dengan sosok yang terukir manis di lubuk hatinya.
Sebagai seorang sahabat, ia telah melakukan semua yang dapat membuat sahabatnya tersenyum kembali. Karena sudah sangat lama ia tak melihat senyum manis sahabatnya ini. Di perparah, jarak yang kini telah membentang. Memisahkan mereka berkilo-kilo jauhnya.
Setelah ia mengantar kepergian sahabatnya tuk kembali ke tempat kelahirannya, kini tugas berat tengah di pikulnya. Yaitu bagaimana caranya mempersatukan kembali dua insan yang tengah terpisahkan oleh sebab yang semestinya tak membuat hal ini menjadi runyam. Walaupun itu terasa berat, namun ia yakin bahwa itu semua pasti akan terasa mudah. Berkat bantuan kedua temannya sebagai sahabatnya pelaku, membuat mereka berdua bagai memiliki beban yang sama dengannya.
Dengan sebuah rencana, akhirnya mereka berhasil membuat lelaki ini segera kembali ke pondok. Mereka berdalih, akan segera di adakan bimbingan belajar tambahan untuk persiapan ujian nasional. Les yang di wajibkan bagi semua siswa kelas tiga. Sementara waktu yang masih lima minggu lagi sebelum UN berlangsung, terasa cukup untuk mereka. Agar lelaki yang tengah salah paham ini sadar dan mau bersatu kembali dengan seseorang yang mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadzom-nadzom Cinta Jilid 2 [Completed]
SpiritualContact: via WA only: 085224018565 Kehidupan kota Jakarta yang begitu berbeda dengan kehidupan pedesaan, banyak membuat anak-anak mudanya berkembang menjadi momok yang menyeramkan. Namun di antara itu semua, terseliplah seorang wanita cantik yang ma...