Di republik ini berbeda dengan raja adalah haram. Kebenaran dihajar hingga biru lebam. Seperti halnya kami pemilik asli republik dipenjara karena berani mengusik sabda dari pembesar yang licik.
Ah, Jenderal. Sejak kapan memenjarakan kami akan membuat pembangkangan padam dan mati. Gerilya kami terus dihidupi, beregenerasi karena kami yakin tirani akan hancur dan kebenaran tumbuh subur.
Satu suara kami rela menjadi tumbal agar demokrasi berdiri kekal. Dari penjara maupun liang kubur kami tiada habis mengucap syukur tirani hancur lebur.
Kemanusiaan menang!
XIX/VIII/MMXX