Tembok Harus Hancur

43 4 0
                                    

Kami lanjutkan gerilya bukan karena mendendam darah teman kami yang dipaksa menuju barzah.
    
Kami hanya jemput supaya tak ada lagi manusia yang dicabut kemanusiaannya.
     
Bayi revolusi tiada kami besarkan oleh suapan peluru melainkan kata-kata dan kepal di cakrawala agar bokong di singgasana selalu terjaga.
     
Tembok-tembok harus hancur sebab jabat tangan tak boleh berjarak manusia haram hidup dalam kotak.
     
    
    
    
    
    
     
X/XI/MMXX

Di Persimpangan RevolusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang