Hari ini palu hakim menjelma barang niaga. Jimat para panglima tolak penjara. Ketuk palu tak bersalah dapat ditawar asal tuan pembesar sedia banyak mahar.
Banyak jaksa membeli agar ringankan penyamun berdasi. Sering hakim mengobral sebab sujud kepada isi saku kriminal.
Pengadilan bagi pembesar sekadar basa-basi. Ruang sidang adalah pasar dengan ketuk palu sebagai penyepakat transaksi.
Palu hakim dibeli pula oleh banyak korporat agar jatuhkan pasung berat kepada kaum adat yang mengais berkat di tanah ulayat.
Dibeli oleh mereka palu hakim agar nenek tua pemungut kakao dipenjara seribu musim.
Di sini adil adalah fana. Hari ini kami manusia Indonesia asing dengan setara.
XXII/VIII/MMXX