Berahi Pilkada

50 3 0
                                    

Di mana kemanusiaanmu, Tuan di tengah bencana engkau lantang bersabda bahwa Pilkada haram ditunda?
       
Harus berapa banyak lagi, Tuan hamba sepertiku mati sia-sia menjadi tumbal hajatan demokrasi di tengah garang pandemi?
      
Di mana kewarasanmu, Tuan sekolah dan tempat ibadah ditutup sementara Pilkada dikebut?
       
Bagaimana mungkin memilih kumpulan badut untuk kemudian mengaraknya ke singgasana lebih fardhu ditunaikan dibanding nencerdaskan anak bangsa dan kidungkan doa-doa?
      
Bagaimana mungkin menunaikan berahi Pilkada lebih penting daripada selamatkan nyawa manusia Indonesia?
    
   
    
    
     
   
     
IV/X/MMXX

Di Persimpangan RevolusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang