Sangkamu dengan mengirim banyak peluru mengoyak tubuh-tubuh maka juang kami akan pudar, hilang dalam bisu.
Ah, Jenderal kalian hanya membunuh tubuh teman kami. Gerilya mereka senantiasa abadi, terus dihidupi.
Dera dari laras senjata tidak membuat juang kami maya.
Di Semanggi darah rekan kami kawin dengan air mata kita, tangisi negara yang amnesia hadirkan adil untuk manusia.
Di Semanggi kami tidak akan lupa menjumlahi rekan kami yang dipaksa mati. Kami tidak pernah amnesia hitung tahun demi tahun negara yang selalu pikun.
Di Semanggi perlawanan menolak mati.
VIII/IX/MMXX