Papua Menangis Lagi

41 3 0
                                    

Harus berapa banyak lagi dada berlubang disinggahi peluru? Sebab kami khawatir tak ada jengkal tanah lagi yang tersisa untuk dijadikan pusara. Bumi telah penuh menyimpan mayat ibu dan bapak, amis darah saudara, dan air mata kami yang deras menahun.
       
Harus berapa banyak lagi dera diderma ke sepenjuru tubuh? Sebab kami risau tak ada lagi tempat yang tersisa bagi lebam untuk hidup di sela-sela luka yang menyesaki sekujur badan kami.
      
Hari ini kami membasuh sepasang bola mata dengan darah keluarga kami yang deras mengabad.
     
     
     
    
    
    
      
XXV/XI/MMXX

Di Persimpangan RevolusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang