Pajak yang sedari dulu disetori kembali juga kepada kami dalam bentuk peluru-peluru yang lepas di jalan tol dan belantara timur hadirkan air mata yang menderas tak uzur.
Apa yang kau sisakan untuk kami, Jenderal? Bapak bersimbah darah sementara ibu kunyahi hari di dalam jeruji. Negara rakus memakan anak kandungnya yang bosan amini tiap sabda maharaja.
Pak Tua kami tidak menggajimu untuk melepaskan peluru.
XIII/XII/MMXX